KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sour Sally merek frozen yogurt asal Indonesia, menandai usia ke-17 dengan langkah ekspansi besar.

Selain meluncurkan logo baru, Sour Sally juga mengumumkan rencana pembukaan gerai internasional pertama di Dubai pada kuartal IV tahun ini, disusul Filipina dan Arab Saudi pada tahun depan.

Donny Pramono, CEO dan Pendiri Sour Sally Group, mengatakan, di usia ke-17, perusahaannya ingin terus melakukan ekspansi. Mulai dari penggantian logo dan pelucuran produk Yogulato yang akan dipasarkan di Food Hall.

Ini Rekam Jejak Bank DBS Indonesia Sebagai Bank Terbaik dan Teraman

Tak berhenti di situ, Sour Sally juga akan terus mengembangkan pasar Indonesia hingga mancanegara yang akan mulai dilaakukan pada tahun ini.

"Di Arab akan buka kemungkinan besar di bulan September-Oktober ini, kuartal IV lah," katanya menjawab pertanyaan KONTAN, usai perayaan hari jadi Sour Sally ke-17 pada Jumat (1/8).

Sementara Filipina dan Arab Saudi dijadwalkan masuk dalam tahap ekspansi pada tahun 2026.

Baca Juga: Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Produsen Wewangian Ini Siap Ekspansi ke Level Global

Donny menjelaskan alasan pemilihan ketiga negara tersebut. "Dubai, kan, membuka pasar untuk MENA (Middle East dan North Africa). Kalau Filipina karena itu negara tetangga dan populasinya cukup banyak," ujarnya. 

Sour Sally menargetkan pembukaan total 75 gerai di luar negeri sebagai bagian dari ekspansi internasional. Rinciannya, mencakup 15 gerai di Uni Emirat Arab (UEA), 15 gerai di Arab Saudi, dan 45 gerai di Filipina.

Ia menekankan, sebagai merek lokal, Sour Sally harus mampu bersaing di tingkat global. "Kalau mau punya kualitas yang bagus harus bisa global," tegasnya.

Terkait peluang dan tantangan bisnis yogurt di dalam negeri, Donny menyebutkan, pasar masih tumbuh.

Dengan lebih dari 130 gerai di Indonesia dan strategi ekspansi ke luar negeri akan berjalan, Sour Sally memperkuat posisinya sebagai merek lokal yang menargetkan jangkauan pasar yang lebih luas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News