NEW YORK. Lembaga pemeringkat utang, Standard & Poor's berencana memangkas peringkat utang 15 negara Eropa. Pemangkasan ini tak terkecuali peringkat surat utang Jerman dan Prancis.Setidaknya ada enam negara Eropa yang memperoleh peringkat AAA. Namun, Standard & Poor's mengatakan, pemangkasan utang itu tergantung hasil pertemuan pemimpin Eropa pada 9 Desember mendatang. "Tekanan sistemik di zona Eropa telah meningkat pada pekan-pekan ini dan telah mencapai level untuk meninjau kembali peringkat surat utang Eropa," kata S&P dalam pernyataannya.Peringatan penurunan surat utang negara ini setelah Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengusulkan perubahan perjanjian Uni Eropa. Perubahan ini untuk meningkatkan kerja sama antarnegara Eropa untuk mengatasi krisis utang yang sedang terjadi."Langkah yang dilakukan S&P merupakan satu sinyal bahwa negara Eropa harus mengambil tindakan nyata untuk mengatasi krisis. Jika tidak masalah akan menyebar dari Yunani ke negara lainnya yang sedang menghadapi masalah fiskal," kata Philip Swagel, akademisi Universitas Maryland. "Ini saatnya Jerman dan Prancis beraksi, untuk menyelamatkan Yunani dan lainnya atau membiarkan mereka jatuh."
S&P ancam pangkas peringkat utang 15 negara Eropa
NEW YORK. Lembaga pemeringkat utang, Standard & Poor's berencana memangkas peringkat utang 15 negara Eropa. Pemangkasan ini tak terkecuali peringkat surat utang Jerman dan Prancis.Setidaknya ada enam negara Eropa yang memperoleh peringkat AAA. Namun, Standard & Poor's mengatakan, pemangkasan utang itu tergantung hasil pertemuan pemimpin Eropa pada 9 Desember mendatang. "Tekanan sistemik di zona Eropa telah meningkat pada pekan-pekan ini dan telah mencapai level untuk meninjau kembali peringkat surat utang Eropa," kata S&P dalam pernyataannya.Peringatan penurunan surat utang negara ini setelah Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengusulkan perubahan perjanjian Uni Eropa. Perubahan ini untuk meningkatkan kerja sama antarnegara Eropa untuk mengatasi krisis utang yang sedang terjadi."Langkah yang dilakukan S&P merupakan satu sinyal bahwa negara Eropa harus mengambil tindakan nyata untuk mengatasi krisis. Jika tidak masalah akan menyebar dari Yunani ke negara lainnya yang sedang menghadapi masalah fiskal," kata Philip Swagel, akademisi Universitas Maryland. "Ini saatnya Jerman dan Prancis beraksi, untuk menyelamatkan Yunani dan lainnya atau membiarkan mereka jatuh."