JAKARTA. Fitch baru saja merevisi prospek (outlook) ekonomi Indonesia dari stabil menjadi positif. Lembaga pemeringkat ini juga mengafirmasi peringkat layak investasi/ investment grade (BBB-) untuk Indonesia. Dengan begitu, dari tiga lembaga pemeringkat internasional, yakni Standard and Poor's (S&P), Fitch dan Moody's, hanya S&P yang belum memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia. Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan menilai, S&P seharusnya sudah mengganjar Indonesia dengan peringkat investment grade. Namun hal itu terhambat karena mekanisme internal di lembaga asal New York tersebut. "S&P selalu mencoba menambah faktor penilaian yang kadang-kadang muncul, seperti masalah politik yang akhirnya mencegah mereka untuk melakukan upgrade peringkat," kata Anton, Kamis (22/12).
S&P belum juga beri investment grade, kenapa?
JAKARTA. Fitch baru saja merevisi prospek (outlook) ekonomi Indonesia dari stabil menjadi positif. Lembaga pemeringkat ini juga mengafirmasi peringkat layak investasi/ investment grade (BBB-) untuk Indonesia. Dengan begitu, dari tiga lembaga pemeringkat internasional, yakni Standard and Poor's (S&P), Fitch dan Moody's, hanya S&P yang belum memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia. Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan menilai, S&P seharusnya sudah mengganjar Indonesia dengan peringkat investment grade. Namun hal itu terhambat karena mekanisme internal di lembaga asal New York tersebut. "S&P selalu mencoba menambah faktor penilaian yang kadang-kadang muncul, seperti masalah politik yang akhirnya mencegah mereka untuk melakukan upgrade peringkat," kata Anton, Kamis (22/12).