S&P bisa naikkan peringkat, ini kata Sri Mulyani



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional Standard And Poor's (S&P) berpeluang meningkatkan kembali peringkat utang Indonesia. Hal ini dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhur Binsar Panjaitan.

S&P terakhir kali menaikkan peringkat menjadi layak investasi Indonesia, dari BB+ menjadi BBB- di akhir Mei 2017. 

Luhut mengatakan, S&P mengontak dirinya dan mengatakan akan meningkatkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB. Dia optimistis, hal itu bisa terjadi di akhir tahun ini atau awal tahun depan. Sebab, angka-angka indikator ekonomi menunjukkan kinerja yang baik.


Menanggapi ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam pertemuan dengan lembaga pemeringkat internasional, Indonesia pasti menyampaikan kondisi perekonomian terkini. Misalnya, kebijakan fiskal berupa APBN 2017 hingga 2018. Termasuk kemajuan dari permasalahan yang dialami Indonesia.

"Dalam hal ini mereka menanyakan berbagai kebijakan," kata Sri Mulyani di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Jumat (20/10).

Dia mengaku, pemerintah menyerahkan segala keputusan para lembaga pemeringkat untuk menaikkan atau mempertahankan peringkat, termasuk keputusan S&P nanti. Namun menurutnya, pandangan S&P terhadap kondisi Indonesia cukup positif.

"Yang jelas mereka cukup positif dan confidence terhadap apa-apa yang kami jelaskan dan kami berharap nanti mereka sampaikan," tambah dia.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo melihat S&P belum akan menaikkan peringkat utang Indonesia dalam waktu dekat. Namun menurutnya, dua lembaga rating lainnya yang justru kemungkinan akan menaikkan peringkat utang Indonesia.

Keduanya yaitu Moody's dan Fitch Ratings. Sebab, "Fitch dan Moody's memberikan outlook positif," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia