S&P Global: Meski Naik, Industri Manufaktur Indonesia Masih Hadapi Kendala Pasokan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja manufaktur Indonesia nampak tangguh pada April 2022. S&P Global Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2022 tercatat 51,9, atau meningkat dari 51,3 pada bulan Maret 2022.

Direktur Asosiasi Ekonomi di S&P Global Jingyi Pan mengatakan, peningkatan kinerja manufaktur ini bahkan ada di laju yang lebih cepat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Namun, meski aktivitas produksi dan permintaan dari masyarakat meningkat, tetapi industri pengolahan masih menghadapi masalah terkait dengan pasokan, bahkan lebih parah dari pada saat kasus Covid-19 masih tinggi.


"Ini juga menjadi salah satu faktor tekanan harga yang kemudian memburuk pada bulan April 2022, karena ada beban produksi. Para produsen kemudian meneruskan peningkatan harga ini kepada konsumen sehingga ada peningkatan harga di level konsumen," ujar Pan dalam keterangannya, Rabu (4/5) waktu setempat.

Baca Juga: Permintaan Menguat, PMI Manufaktur Indonesia April 2022 Tercatat 51,9

Pan kemudian menyarankan perlunya perhatian khusus terhadap tekanan inflasi yang lebih tinggi ini, karena ini bisa memengaruhi kondisi manufaktur ke depan. Selain itu, Pan juga menyoroti kepercayaan bisnis yang turun tajam selama bulan April 2022.

Meski begitu, Pan meminta masyarakat untuk menyoroti adanya tanda positif dari capaian kinerja manufaktur pada bulan April 2022 ini. Pasalnya, ada tanda peningkatan kondisi ekonomi yang tercermin dari peningkatan yang lebih kuat baik dari sisi produksi maupun permintaan.

Peningkatan aktivitas pembelian yang meningkat juga kemudian diikuti dengan ekspansi jumlah tenaga kerja yang solid. Dengan demikian, prospek industri manufaktur nampak optimistis, setidaknya dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari