S&P: Korsel Harus Pertimbangkan Penjaminan Simpanan Perbankan



SEOUL. Standard & Poor bilang, Korea Selatan (Korsel) harus mempertimbangkan untuk melakukan penjaminan terhadap simpanan bank. Hal ini, jelas S&P, akan sangat baik dalam menangani permasalahan tentang pendanaan. Selain itu, penjaminan tersebut bisa menambah tingkat kepercayaan investor terhadap sistem finansial.

“Seperti yang dilakukan oleh negara lain, adanya jaminan terhadap simpanan di bank sudah pasti akan meningkatkan kepercayaan masyarakat di tengah situasi seretnya likuiditas di Korsel,” jelas Kwon Jae Min, analis kredit S&P Hongkong. Ia juga menambahkan, pemerintah Korsel juga harus memperhatikan tingkat volatilitas bank dan pengetatan kredit, karena keduanya sangat berkaitan erat.

Korsel saat ini dalam kondisi tertekan untuk segera melakukan penjaminan simpanan setelah S&P mengatakan akan memangkas peringkat bank sentralnya. Sebelumnya, negara-negara di Eropa, juga Hongkong, Malaysia dan Australia, sudah menaikkan batas penjaminan atas simpanan di perbankan masing-masing.


Dalam laporannya minggu lalu, S&P menyebutkan perbankan Korsel memiliki kemungkinan 50% lebih bahwa transaksi valuta asing di negaranya terpuruk akibat pengetatan kredit global.

“Saya rasa yang paling terkena dampak adanya dari sisi pendanaannya. Jika pasar memiliki kepercayaan lebih terhadap situasi likuidasi perbankan Korsel, saya rasa tingkat volatilitas mata uang asing akan semakin rendah,” jelas Kwon.

Catatan saja, dalam bursa perdagangan Seoul pukul 10.50 waktu lokal, indeks 54 perusahaan finansial Korsel mengalami penurunan 6,2%. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak 6 September 2005.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie