SINGAPURA. Riset terbaru Standard & Poors (S&P) dan S&P Global Ratings menyatakan perbankan Indonesia masih akan menghadapi masa sulit sepanjang 2016. Hal itu disebabkan melambatnya pertumbuhan dan tekanan kredit yang tinggi. "Kami mengestimasi non performing loan (NPL) perbankan Indonesia akan naik 3 persen-4 persen dari total sistem pinjaman di 2016, dari 2,9 persen di Februari 2016," tulis S&P dalam laporannya. Hasil survei S&P secara umum menyatakan perbankan di ASEAN masih memiliki resiliensi untuk menghadapi goncangan ekonomi makro di 2016. S&P memberikan outlook stabil untuk perbankan di wilayah ini.
S&P: Perbankan Indonesia hadapi masa sulit di 2016
SINGAPURA. Riset terbaru Standard & Poors (S&P) dan S&P Global Ratings menyatakan perbankan Indonesia masih akan menghadapi masa sulit sepanjang 2016. Hal itu disebabkan melambatnya pertumbuhan dan tekanan kredit yang tinggi. "Kami mengestimasi non performing loan (NPL) perbankan Indonesia akan naik 3 persen-4 persen dari total sistem pinjaman di 2016, dari 2,9 persen di Februari 2016," tulis S&P dalam laporannya. Hasil survei S&P secara umum menyatakan perbankan di ASEAN masih memiliki resiliensi untuk menghadapi goncangan ekonomi makro di 2016. S&P memberikan outlook stabil untuk perbankan di wilayah ini.