S&P Pertahankan Rating Utang RI, Kemenkeu: Bukti Kondisi Fiskal Mengalami Perbaikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pemeringkat S&P kembali mempertahankan peringkat (rating) kredit Indonesia pada posisi BBB outlook stabil.

Keputusan ini merupakan cerminan dari kesuksesan Indonesia dalam mencapai konsolidasi fiskal yang cepat, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang solid dan kebijakan yang terkalibrasi dengan baik, serta pertumbuhan ekonomi dan kondisi eksternal yang stabil setelah pemulihan negara ini dari pandemi.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto mengatakan, S&P melihat adanya perbaikan yang signifikan dalam kondisi fiskal Indonesia.


Hal ini didorong oleh beberapa faktor positif, termasuk kenaikan harga komoditas yang menguntungkan, kondisi ekonomi domestik yang semakin membaik, serta komitmen yang kuat terhadap pelaksanaan kebijakan fiskal yang berkelanjutan.

Baca Juga: Proyeksi S&P: BI Turunkan Bunga Acuan Awal 2024

“Perbaikan defisit fiskal juga berdampak positif pada rasio utang Pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menunjukkan kredibilitas dan kestabilan ekonomi Indonesia,” tutur Suminto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/7).

Pertumbuhan riil PDB Indonesia pun mampu mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, yakni mencapai 5,3% pada tahun 2022. Keberhasilan ini merupakan hasil dari peningkatan permintaan luar negeri terhadap komoditas utama serta upaya dalam mengembangkan perekonomian domestik.

Pemerintah Indonesia telah berhasil mengendalikan defisit fiskal, yang saat berada di bawah 3% dari PDB. Tercatat bahwa defisit fiskal pada tahun 2022 telah menurun signifikan menjadi 2,4%, dan S&P memperkirakan akan terus berkurang menjadi sekitar 2,3% dari PDB pada tahun 2023. Penurunan defisit fiskal ini memberikan dampak positif dalam mengurangi beban utang pemerintah dan pembayaran bunga.

“Meskipun dalam perjalanan menuju peningkatan peringkat Indonesia masih terdapat tantangan seperti masih terbatasnya basis penerimaan negara, namun kita yakin dengan perbaikan kebijakan fiskal dan reformasi struktural berkelanjutan, basis penerimaan dapat ditingkatkan sehingga mampu mendorong peringkat kredit Indonesia di masa depan.” jelas Suminto.

Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian khusus terhadap stabilitas politik dan kebijakan. Dalam menghadapi pemilihan umum yang akan datang pada Februari 2024, situasi politik dan kebijakan di Indonesia tetap stabil, menunjukkan kedewasaan demokrasi dan komitmen pemerintah terhadap stabilitas nasional.

Baca Juga: S&P Mempertahankan Peringkat Utang RI

Dengan prospek positif, Indonesia diharapkan tetap stabil di masa depan, meskipun terjadi penurunan harga komoditas dan ketidakpastian ekonomi global. Pemerintah akan tetap waspada terhadap risiko global dan mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent dan berkelanjutan.

Pemerintah juga terus berkomitmen untuk melindungi daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto