S&P: Rating Indonesia terjegal harga batubara



SINGAPURA. Harapan agar Standard & Poor's (S&P) segera menaikkan peringkat atau rating investasi Indonesia, terganjal. Kim Eng Tan, Head of Asia Pacific Sovereign Rating Standard & Poor's mengatakan, Indonesia masih memiliki hambatan.

Seperti diberitakan Bloomberg, Rabu (17/2), Kim Eng Tan mengatakan kemerosotan harga batubara merupakan penghambat pemberian gelar investment grade bagi Indonesia. Sebab, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perlambatan ekonomi Indonesia tahun 2015 di level tumbuh 4,79%, terlemah sejak tahun 2009.

Gara-gara hal ini, Kim Eng Tan mengatakan pemberian status investment grade bagi Indonesia kemungkinan besar akan ditunda. Sekedar catatan, S&P hingga saat ini masih menempatkan Indonesia satu peringkat di bawah investment grade. Pada Mei 2015, S&P hanya menaikkan prospek (outlook) peringkat indonesia dari stabil menjadi positif. Kim Eng Tan bilang, dengan berbekal outlook positif, seharusnya rating Indonesia bisa naik dalam kurun waktu 1-2 tahun kemudian.


Kim Eng Tan mengakui, reformasi kebijakan subsidi BBM efektif membantu stabilitas ekonomi Indonesia. Dia mengatakan, meski harga minyak dunia kelak kembali naik, tidak akan banyak memberikan dampak terhadap defisit fiskal dan perdagangan Indonesia.

Editor: Yuwono triatmojo