KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Internasional Standard & Poor’s Global Ratings (S&P) pada 8 Oktober 2024 kembali menegaskan peringkat BB+ terhadap peringkat utang PT Cikarang Listrindo Tbk (
POWR). S&P pun telah merevisi outlook dari stabil menjadi positif. Sekretaris Perusahaan Cikarang Listrindo, Christanto Pranata mengungkapkan peringkat tersebut semakin mendekatkan rating POWR ke investment grade. Berdasarkan laporan S&P, kenaikan outlook terutama dinilai dari profil keuangan POWR, didukung oleh arus kas dari kegiatan operasional yang sehat dan kebutuhan belanja modal yang moderat. "Perseroan mengapresiasi peningkatan outlook oleh S&P tersebut. Hal ini mencerminkan keberhasilan Perseroan dalam mencapai kinerja keuangan yang sehat secara berkelanjutan dan kinerja operasional yang tangguh," ungkap Christanto dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (14/10).
Baca Juga: Cikarang Listrindo (POWR) Bakal Terbitkan Obligasi US$ 500 Juta di Singapura Christanto bilang, apresiasi ini diharapkan menciptakan animo yang positif bagi investor apabila POWR melakukan refinance di kemudian hari. Selama beberapa tahun terakhir, imbuh Christanto, leverage POWR terus membaik dan memiliki sumber likuiditas yang memadai. Dari segi operasional, POWR menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang stabil dan didukung oleh pertumbuhan pelanggan industri dalam satu dekade terakhir. Hal itu ditopang oleh jarak yang dekat dengan pusat ekonomi di Jakarta, infrastruktur yang memadai serta tingginya pasokan listrik yang akan terus mendukung daya tarik lima kawasan industri yang dilayani oleh POWR. Dalam laporannya, S&P meyakini kinerja keuangan dengan arus kas yang stabil memungkinkan POWR untuk melakukan refinance atas Surat Utang (Senior Notes) 2026. Dengan harapan peningkatan rating apabila POWR dapat terus mempertahankan kinerja operasional yang stabil, mengelola belanja modal dan dividen secara bijaksana. Pada 2 Oktober 2024, POWR telah menyampaikan pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 November 2024. Agenda dari RUPSLB ini terkait persetujuan pemegang saham sehubungan dengan rencana penerbitan Senior Notes berdenominasi Dolar Amerika Serikat. "Setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham, Perseroan memiliki keleluasaan untuk menerbitkan Senior Notes selama 12 bulan ke depan, tergantung keadaan pasar yang paling menguntungkan bagi Perseroan," tandas Christanto. Sekadar mengingatkan, POWR berencana menerbitkan notes dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 500 juta. Penerbitan notes ini akan dilakukan melalui penawaran internasional kepada lembaga atau investor-investor lain di luar wilayah Indonesia secara terbatas, yang akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Surat utang tersebut rencananya akan jatuh tempo selambat-lambatnya tahun ke-10 sejak penerbitan. Suku bunga tetap direncanakan maksimal 7%, dengan pembayaran bunga setiap enam bulan.
Dana yang diperoleh akan dipergunakan POWR untuk pelunasan sebagian atau keseluruhan atas Surat Utang (Notes) 2026, termasuk bunga dan biaya lainnya. Notes 2026 memiliki suku bunga tetap sejumlah 4,95% yang dibayarkan dua kali pada 14 Maret dan 14 September setiap tahunnya, dan jatuh tempo pada 14 September 2026.
Notes 2026 merupakan surat utang sebesar US$ 550 juta yang diterbitkan pada 14 September 2016 oleh Listrindo Capital B.V., anak perusahaan yang pada saat itu sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh POWR. Listrindo Capital B.V. telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya atas Surat Utang kepada POWR pada 25 September 2019. Jumlah pokok surat utang (notes) 2026 yang terutang pada tanggal Keterbukaan Informasi 9 Oktober 2024 adalah US$ 500 juta, tidak termasuk bunga. Rencana penerbitan notes ini diharapkan akan menjaga likuiditas serta memperpanjang periode jatuh tempo utang POWR. Melalui skema pembayaran surat utang (notes) pada akhir jatuh tempo (bullet payment). "Perseroan meyakini bahwa dengan memperpanjang periode jatuh tempo utang, maka Perseroan dapat melakukan pengembangan usaha lainnya," tandas manajemen POWR. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .