Spa Masuk Kesehatan Tradisional, Mustika Ratu (MRAT) Fokus Garap Wellness Tourism



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) menyambut antusias keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan permohonan Asosiasi Spa Indonesia (ASPI) terkait pengklasifikasian spa sebagai bagian dari layanan kesehatan tradisional. Spa yang sebelumnya dianggap sebagai jasa hiburan, kini diakui sebagai bagian dari pelayanan kesehatan berbasis kearifan lokal Indonesia.

Kusuma Ida Anjani, Direktur PT Mustika Ratu Tbk dan Ketua III ASPI, mennyebut keputusan MK ini membuka peluang besar bagi pengembangan sektor wellness tourism di Indonesia. Menurutnya, pengakuan ini akan memberikan kepastian hukum bagi industri spa, sekaligus menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat pada layanan ini.

“Kami mengapresiasi keputusan MK yang mengakui spa sebagai bagian dari tradisi kesehatan Indonesia. Keputusan ini menjadi tonggak penting dalam memperjuangkan posisi industri spa sebagai layanan preventif dan promotif kesehatan yang mengangkat nilai budaya Nusantara,” ujar Kusuma Ida Anjani dalam konferensi pers, Jumat (10/1).


Baca Juga: Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Dengan pengakuan spa sebagai layanan kesehatan tradisional, Kusuma optimis bahwa sektor wellness tourism Indonesia akan semakin berkembang, terutama dengan potensi besar dari spa tematik yang mengedepankan kekayaan budaya dan bahan alam Indonesia seperti lulur Jawa, boreh Bali, dan ramuan tradisional lainnya.

Anjani juga menyoroti potensi besar sektor wellness tourism Indonesia, yang semakin diminati baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan fisik, spa yang berbasis pada tradisi lokal Indonesia semakin menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari perawatan holistik.

“Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan sektor ini sebagai salah satu kekuatan dalam wellness tourism global. Kami berharap dengan dukungan semua pihak, spa Indonesia dapat bersaing di pasar global,” tambahnya.

Sebagai perusahaan yang telah lama berkomitmen untuk mengangkat budaya Indonesia melalui layanan spa, Mustika Ratu terus berinovasi dengan menawarkan produk dan layanan berbasis bahan alami Indonesia. Kusuma menjelaskan bahwa Mustika Ratu memiliki dua merek utama dalam industri spa, yaitu Teman Sari Royal Heritage dan House of Mustika Ratu.

"Teman Sari Royal Heritage memberikan perawatan spa premium yang lengkap, dengan konsep holistik yang dapat dilakukan mulai dari bayi hingga usia lanjut. Ini adalah perawatan dari dalam dan luar tubuh, termasuk untuk masa pasca melahirkan dan pasca menopause. Kami juga memiliki cabang di berbagai negara seperti Kanada, Malaysia, dan beberapa negara Eropa,” ujarnya

Sementara itu, House of Mustika Ratu lebih berfokus pada layanan spa yang praktis dan terjangkau bagi orang dengan aktivitas padat. Dengan jaringan cabang yang luas, Mustika Ratu tidak hanya memperkenalkan produk dan layanan spa di Indonesia, tetapi juga di pasar internasional.

Baca Juga: Laba Melesat di Kuartal III-2024, Mustika Ratu (MRAT) Perkuat Pasar Negara Teluk

Menurutnya, industri spa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar, baik di dalam negeri maupun di pasar global. Data Global Wellness Economy menunjukkan bahwa sektor spa mencatatkan pertumbuhan pesat, dengan rata-rata estimasi pertumbuhan tahunan mencapai 8% antara 2022 hingga 2027. Hal ini didorong oleh perubahan perilaku konsumen yang kini semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan mental.

“Spa sebagai bagian dari wellness tourism memang semakin diminati. Konsumen Indonesia sudah memiliki kebiasaan untuk melakukan perawatan spa, yang merupakan bagian dari budaya kita. Selain itu, dengan pengakuan UNESCO terhadap jamu sebagai warisan budaya tak benda, kami yakin ini semakin meningkatkan perhatian global terhadap layanan spa berbasis tradisi Indonesia,” jelas Kusuma.

Mustika Ratu dan ASPI juga berkomitmen untuk memastikan standar kualitas, keamanan, dan profesionalisme di seluruh jaringan layanan spa. Kusuma mengungkapkan bahwa pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi bagi tenaga kerja spa menjadi fokus utama mereka dalam meningkatkan kualitas industri spa.

"Industri spa yang sehat harus didukung oleh tenaga kerja yang terlatih dengan baik dan kompeten. Kami akan terus memperkuat program standarisasi dan sertifikasi agar spa Indonesia bisa memenuhi standar internasional,” tambah Kusuma.

Dengan keputusan MK ini, Kusuma berharap industri spa Indonesia akan semakin berkembang dan dikenal di dunia, menjadikan Indonesia sebagai destinasi wellness tourism terkemuka.

“Ini adalah momen penting yang mempertegas posisi spa sebagai bagian dari kesehatan tradisional Indonesia. Kami berharap industri ini terus berkembang, membawa nama Indonesia lebih tinggi di panggung wellness dunia,” pungkasnya.

Selanjutnya: Pengawasan Aset Kripto dan Valas Resmi Beralih Ke OJK dan BI, Simak Mekanismenya

Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart Periode 10-13 Januari 2025, Anggur Hijau Diskon Rp 17.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih