KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kresna Sekuritas meminta para nasabahnya untuk memindahkan seluruh aset milik nasabah ke anggota bursa (AB) lain. Permintaan ini menyusul dicabutnya surat persetujuan anggota bursa (SPAB) broker tersebut.

Nasabah dengan status clean and clear bisa mengirimkan surat instruksi pemindahan aset ke AB yang ditunjuk oleh nasabah. Clean and clear berarti nasabah yang bersangkutan tidak memiliki utang kepada Kresna Sekuritas dan tidak terikat dengan putusan hukum lainnya.

Surat permintaan tersebut bisa dilayangkan selama kurun waktu 30 hari ke depan terhitung sejak 27 Juli kemarin. "Ini perintah dari otoritas, kami taati," ujar Octavianus Budiyanto, Direktur Utama Krensa Sekuritas kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Ihwal pencabutan SPAB Kresna Sekuritas terkait perintah penghentian sementara operasional Kresna Sekuritas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Oktober tahun lalu. Perintah ini didasari sejumlah temuan OJK. 

Baca Juga: Kasus Asabri, Kejaksaan Agung Memeriksa Enam Bos Perusahaaan Sekuritas

Beberapa temuan tersebut di antaranya, Kresna Sekuritas tidak menyampaikan kepada nasabah bahwa sejumlah produk yang ditawarkan tidak dalam pengaturan, pengawasan dan persetujuan OJK. Ada juga soal fungsi pemasaran yang tidak memadai. OJK juga menemukan ada transaksi tanpa instruksi dari nasabah. 

Direktur BEI Kristian Manullang mengatakan, Kresna Sekuritas telah disuspensi selama 90 hari berturut-turut. "Sesuai dengan ketentuan III.1.2 dan III.2.1 peraturan III-G tentang suspensi dan pencabutan persetujuan Anggota Bursa, bursa dapat melakukan pencabutan SPAB," ujar Kristian secara terpisah.

Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan AB menambahkan, dicabutnya SPAB membuat kursi keanggotaan bursa milik Kresna menjadi kosong. Dus, BEI bisa menjual kursi ini ke pihak yang memenuhi syarat atau lelang secara bulanan selama 36 bulan. "Jika tidak ada pembeli, BEI wajib membeli kembali saham tersebut," pungkas Laksono.

Selanjutnya: BEI mengumumkan suspend aktivitas perdagangan bagi Kresna Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati