KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SpaceX baru saja meluncurkan empat orang dalam misi luar angkasa berawak paling ambisius sejak era Apollo. Misi Polaris Dawn adalah penerbangan luar angkasa swasta sepenuhnya, didanai oleh miliarder Jared Isaacman, pendiri Shift4. Meskipun para kru tidak terdiri dari astronot profesional, misi ini lebih dari sekadar tur luar angkasa, melainkan langkah penting menuju visi Elon Musk untuk membangun kota di Mars.
Kru Polaris Dawn: Tim Sipil yang Mengukir Sejarah
Tim Polaris Dawn terdiri dari dua insinyur SpaceX, Anna Menon dan Sarah Gillis, mantan pilot Angkatan Udara AS, Scott Poteet, serta Isaacman sebagai komandan misi. Isaacman sebelumnya mendanai dan terbang dalam penerbangan luar angkasa sipil pertama,
Inspiration4, juga melalui SpaceX.
Pada pagi hari Selasa, mereka naik ke pesawat luar angkasa Crew Dragon, yang ditempatkan di atas roket Falcon 9 setinggi 15 lantai di Cape Canaveral, Florida. Pada pukul 05:23 waktu setempat, roket ini diluncurkan menuju langit gelap, membawa mereka ke orbit.
Baca Juga: Elon Musk Tak Sabar Bekerja di Gedung Putih Tantangan Radiasi dan Spacewalk Komersial Pertama
Setelah mencapai orbit, kru Polaris Dawn memiliki agenda lima hari yang dipenuhi dengan eksperimen, termasuk spacewalk komersial pertama. Langkah ini ditujukan untuk mempersiapkan misi manusia ke Mars di masa depan. Salah satu tantangan utama bagi perjalanan ke Mars adalah paparan radiasi ruang angkasa yang tinggi selama berbulan-bulan. Ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami dampaknya pada tubuh manusia. Oleh karena itu, kru Polaris Dawn akan terbang melalui sabuk radiasi intens dan memantau kesehatan jantung, saluran udara, dan mata mereka selama perjalanan tersebut. Kru yang berangkat ke Mars nantinya juga perlu memperbaiki pesawat ruang angkasa mereka selama perjalanan panjang tersebut. Oleh karena itu, Polaris Dawn akan melakukan
extravehicular activity (EVA) pertama oleh perusahaan swasta, atau yang dikenal sebagai spacewalk.
Baca Juga: Elon Musk Bela CEO Telegram Pavel Durov Pasca Penangkapan di Prancis Mereka akan membuka Crew Dragon dan mengekspos interiornya ke ruang hampa, menggunakan setelan luar angkasa baru yang dikembangkan oleh SpaceX. Abhi Tripathi, mantan direktur misi Dragon di SpaceX, menyatakan bahwa meskipun EVA selalu berisiko, hal ini merupakan langkah yang dihitung dengan cermat dalam persiapan menuju Mars.
Polaris Program: Misi Menuju Mars yang Bertahap
Polaris Dawn hanyalah misi pertama dalam Polaris Program, yang dirancang untuk menambahkan kemampuan bertahap menuju misi Mars. Meskipun rincian misi kedua belum diumumkan, misi ketiga akan menjadi penerbangan berawak pertama menggunakan
Starship, roket mega setinggi Patung Liberty yang telah dikembangkan oleh SpaceX.
Starship adalah kendaraan yang akan membawa manusia dan perlengkapan ke Mars, sebagai bagian dari rencana Elon Musk untuk membangun pemukiman di planet merah. SpaceX telah dengan jelas menyatakan bahwa tujuan utama mereka adalah membangun kota di Mars.
Editor: Handoyo .