Spanyol godok rencana La Liga Spanyol tanpa penonton hingga 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, tampak tak main-main dengan pandemi virus corona. Buktinya, pemerintah Spanyol berniat melakukan pembatasan secara menyeluruh hingga 2021 mendatang.

Salah satu yang terkena dampak paling signifikan adalah sepak bola. Ya, pemerintah Spanyol juga akan membatasi akses publik ke stadion hingga tahun depan. 

Hal ini dilakukan setelah Pedro Sanchez berhasil meminta perpanjangan status darurat bencana, untuk ketiga kalinya, hingga 9 Mei 2020 ke parlemen Spanyol. 


Baca Juga: Kasus baru corona terus turun, Spanyol kurangi penguncian mulai Mei

Namun, untuk status darurat kali ini, ada beberapa kelonggaran yang dibuat, seperti anak-anak di bawah 14 tahun dapat keluar rumah mulai dari 26 April. Konstruksi bangunan dan industri manufaktur dapat bergulir kembali walau dengan aturan physical distancing ketat. 

Akan tetapi, Pemerintah Spanyol lebih berhati-hati dengan even olahraga. Otoritas terkait bahkan dibilang telah menghubungi Javier Tebas, Presiden La Liga Spanyol, keinginan untuk melarang akses publik ke stadion-stadion hingga 2021. 

Tebas telah mengabarkan niat pemerintah tersebut ke klub-klub Liga Spanyol lewat pertemuan video konferensi pada pertengahan minggu ini.  Alhasil, langkah ini diyakini bakal memberi tamparan besar ke klub-klub divisi utama dan kedua Liga Spanyol. 

Javier Tebas pun meminta klub-klub untuk bersiap menanggulangi dampak finansial yang akan terjadi tanpa pemasukan dari penjualan tiket. "Ini adalah hasil keputusan pemerintah. Kita akan jalani," tuturnya. 

Baca Juga: Respect buat Barca, jual hak penamaan Camp Nou buat pendanaan melawan korona

Data dari Pusat Sistem Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins mencatat bahwa Spanyol merupakan negara Eropa paling terdampak pandemi virus corona dengan 213.000 lebih kasus positif. (Firzie A. Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Langkah Drastis Liga Spanyol, Tanpa Penonton Hingga 2021".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari