Spanyol Kembali Kehilangan Rating AAA



MADRID. Lembaga rating internasional Fitch menurunkan rating Spanyol dari AAA menjadi AA+ dengan outlook stabil, Jumat (28/5). Fitch menurunkan rating sehari setelah Negeri Matador itu mengumumkan pemotongan anggaran € 15 miliar. "Penyesuaian sektor privat ke level yang lebih rendah dan utang yang besar bakal memangkas pertumbuhan ekonomi Spanyol dalam jangka menengah," ujar Brian Coulton, Kepala Analis Fitch. Bank Sentral Uni Eropa (ECB) langsung memperingatkan dampak negatif penurunan rating Spanyol bagi ekonomi kawasan tersebut. Apalagi, ada ancaman mogok dari pekerja yang menolak program pemangkasan bujet. Ada pula risiko gejolak pasar finansial, terutama bagi bank-bank investasi. "Lihat layar (pergerakan indeks pasar modal). Akan terlihat bahwa kepanikan pasar telah menyebar ke negara besar dan sudah menginfeksi sistem finansial," kata Bini Smaghi, satu dari enam anggota dewan eksekutif ECB. Setelah Spanyol kehilangan rating AAA itu, euro langsung anjlok. Dus, sepanjang Mei, euro telah merosot 8% terhadap dollar Amerika Serikat. Sedang dalam enam bulan terakhir, euro sudah anjlok 19%. Masih cukup kuat Pengumuman Fitch keluar setelah pasar Eropa tutup. Alhasil, bursa saham AS yang terkena imbas. Indeks Dow Jones dan S&P 500 turun lebih dari 1%, penurunan terburuk sejak Februari 2009. Standard & Poor’s sudah menurunkan rating Spanyol menjadi AA pada 28 April 2010. Tapi, S&P memberi outlook negatif. Kini, Spanyol menghadapi ancaman mogok kerja dari serikat pekerja. Pembicaraan antara pemerintah, serikat pekerja dan pelaku bisnis akhir pekan lalu tak mencapai kesepakatan. Pembicaraan akan dilanjutkan pekan ini. Namun, Pemerintah Spanyol menegaskan, penurunan rating itu belum membahayakan. "Saya tegaskan, rating itu masih tinggi. Fitch masih bilang, keuangan publik masih kuat dan pemerintah punya komitmen mereformasi fiskal," papar Direktur Tresuri Spanyol Soledad Nunez, Minggu (30/5). Tapi, ekonom menilai sebaliknya. "Spanyol terus menyangkal besarnya risiko penyebaran krisis sejak 2008 sampai awal 2010. Sekarang mereka menghadapi konsekuensinya," jelas Raphael Gallardo, Kepala Ekonom Axa Investment Managers. Sementara, Win Thin, analis senior Brown Brothers Harriman, menilai, seharusnya, rating Spanyol turun dua level. "Risikonya jauh lebih besar dari Yunani dan Portugal yang negara kecil. PDB Spanyol lima kali mereka," ujarnya. Tahun lalu, total utang Spanyol mencapai 53% dari PDB.

Editor: Test Test