KONTAN.CO.ID - Jumat (7/10), Pemerintah Spanyol meminta maaf atas aksi kekerasan pihak kepolisian saat menangani kerusuhan pada pelaksanaan referendum kemerdekaan Catalunya.

Permohonan maaf diutarakan oleh perwakilan Spanyol di kawasan timur laut Catalunya, Enric Millo. Padahal, pimpinan suksesi Catalunya akan segera mendeklarasikan kemerdekaan secepatnya pada Senin (9/10).

"Saat saya melihat foto-foto yang ada, saya banyak mengetahui bahwa banyak warga yang dipukul, didorong, dan bahkan ada satu orang yang harus dirawat. Saya tidak dapat menolong namun menyesalkan hal ini dan meminta maaf atas nama pemerintah yang melakukan intervensi," jelas Millo dalam wawancara di sebuah stasiun televisi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kepolisian Spanyol menggunakan pentungan dan peluru karet untuk menghentikan warga dalam mengikuti pemungutan suara saat referendum berlangsung pada Minggu, pekan lalu. Madrid menyebut referendum tersebut melanggar konstitusi. Atas kerusuhan yang terjadi, dunia pun mengecamnya.

Sebelumnya, Juru Bicara parlemen Catalan mengatakan pimpinan pemerintahan regional Carles Puigdemont telah memberitahukan anggota parlemen pada Kamis (5/10), mengenai rencana deklarasi kemerdekaan Catalunya pada Senin (9/10) mendatang.

Dikabarkan, Puigdemont ingin berbicara atas 'situasi politik'.

Ungkapan permohonan maaf ini sangat kontras dengan pernyataan sebelumnya yang dirilis Jumat (6/10) kemarin dari kepala departemen luar negeri Catalunya yang menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan perdebatan mengenai kemerdekaan di parlemen regional.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy telah menawarkan seluruh pihak untuk berunding dan berupaya menemukan solusi. Dia juga membuka peluang kesepakatan bagi Catalunya untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas lagi.

Namun, Rajoy tetap tidak mengakui kemerdekaan Catalunya dan menolak proposal untuk mediasi internasional.

Pertaruhan atas kemerdekaan Catalunya sangat besar bagi Spanyol, yang merupakan negara dengan perekonomian keeempat terbesar di zona Eropa. Catalunya merupakan sumber pendapatan yang cukup besar, seperti dari pajak pendapatan warganya. Selain itu, Catalunya juga merupakan basis dari perusahaan multinasional, semisal Volkswagen dan AstraZeneca.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie