SPBU Miskin Premium, Eeeh, Pertamina Ngotot Tidak Langka



JAKARTA. Sampai saat ini masalah minimnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium terus bergulir. Namun, PT Pertamina (Persero) tidak memandangnya sebagai kelangkaan. Pertamina menilai menghilangnya premium selama liburan panjang natal dan tahun baru hanya masalah gangguan suplai terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). "Jadi suatu kelangkaan sebenarnya tidak ada, tidak ada sama sekali" jelas Direktur utama PT Pertamina, Arie H. Soemarno seusai melapor masalah pasokan premium pada Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Rabu (7/1). Menurut Arie kelangkaan itu artinya secara umum tidak ada pasokan dan masyarakat benar-benar susah mendapat BBM. Arie juga mengakui sampai hari ini masih memang masih ada kekurangan pasokan premium di sejumlah daerah di pulau Jawa, namun dia menolak kalau itu disebut sebagai kelangkaan. "Keterlambatan suplai di tiap SPBU di beberapa daerah bisa saja tiap hari terjadi karena masalah transportasi, masalah cuaca. Tapi jangan dibilang kelangkaan dong. Mungkin Anda harus menunggu sebentar, atau berusaha lebih jauh lagi," papar Arie panjang lebar. Arie menjelaskan hanya sekitar 130 SPBU yang kehabisan premium dari total 4.300 SPBU di seluruh Indonesia. "Jadi hanya kurang dari 3% dan sebetulnya kalau masyarakat pergi jauh sedikit dari SPBU yang biasanya dia mengisi, mungkin 500 m atau 1 Km, BBM-nya pasti ada," kata Arie Arie mencontohkan di daerah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) ada 57 SBPU atau sekitar 7% dari total 640 SPBU Se- Jabodetabek yang mengalami kehabisan premium selama liburan panjang itu. Selain itu, Arie juga mengakui memang terjadi kelambatan suplai premium dari Pertamina lantaran para pengusaha SPBU lambat membayar suplai pada Pertamina. "Penebusan yang terlambat dari SPBU sendiri karena takut harganya turun," jelas Arie. Bukan itu saja, pada waktu pemilik SPBU hendak menebus, banknya malah tutup lantaran liburan tahun baru. Akhirnya, lanjut Arie, Pertamina memutuskan memberi kredit pada pemilik SPBU. Kemudian setelah kredit mengucur, pada tanggal 2 dan tanggal 3 penarikan dari Depo Plumpang mencapai di atas 200%. Menurut Arie, pasokan dari Depo Pertamina Plumpang diperkirakan bisa memulihkan pasokan premium. "Namun, karena permintaan begitu banyak sekaligus, maka recovery perlu waktu," tutur Arie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: