JAKARTA. Masyarakat dunia kian gemar akan produk specialty atau produk premium teh. Setelah kopi yang lebih dahulu dikenal, kini produk specialty tea juga kian digemari. Sayang, sekalipun harga jual specialty tea tinggi. Produksinya di dalam negeri tidak terlalu tinggi alhasil kontribusinya pun masih terbilang mini. Wakil Ketua Petani Teh Indonesia Endang Sopari mengatakan, menanam teh dengan jenis specialty tea tidaklah mudah. Proses produksinya sulit. Kebun yang akan ditanam harus memiliki pengairan yang bagus dan tidak tercampur dengan kebun teh lain. Selain itu, cara pengelolaannya harus tepat agar rasa dari specialty tea berbeda dengan jenis teh lainnya. Bahkan meski harga jual specialty tea terbilang tinggi mencapai Rp 200.000 per kilogram (kg). Namun petani belum tentu tertarik untuk menanam.
Specialty tea kian digemari, produksi masih mini
JAKARTA. Masyarakat dunia kian gemar akan produk specialty atau produk premium teh. Setelah kopi yang lebih dahulu dikenal, kini produk specialty tea juga kian digemari. Sayang, sekalipun harga jual specialty tea tinggi. Produksinya di dalam negeri tidak terlalu tinggi alhasil kontribusinya pun masih terbilang mini. Wakil Ketua Petani Teh Indonesia Endang Sopari mengatakan, menanam teh dengan jenis specialty tea tidaklah mudah. Proses produksinya sulit. Kebun yang akan ditanam harus memiliki pengairan yang bagus dan tidak tercampur dengan kebun teh lain. Selain itu, cara pengelolaannya harus tepat agar rasa dari specialty tea berbeda dengan jenis teh lainnya. Bahkan meski harga jual specialty tea terbilang tinggi mencapai Rp 200.000 per kilogram (kg). Namun petani belum tentu tertarik untuk menanam.