JAKARTA. Untuk pertama kalinya dalam lima hari, rupiah menguat. Di pasar mata uang beredar spekulasi, bank sentral akan menoleransi penguatan rupiah untuk menahan laju inflasi. "Pemerintah ingin memangkas inflasi dengan menoleransi penguatan rupiah. Rupiah ditargetkan akan bergerak di kisaran 9.030 dan 9.070 pada bulan ini," jelas Wiwig Santoso, head of treasury adn markets PT Bank DBS Indonesia di Jakarta kepada Bloomberg. Catatan saja, pada 11.20, rupiah menguat 0,16% sehingga berada di level 9.053. Penutupan kemarin, posisi rupiah berada di level 9.068. Sementara itu, indeks surat utang negara mengalami kenaikan kemarin, setelah tiga hari berturut-turut melorot. Berdasarkan data Himpunan Pedagang Surat Utang Negara, tingkat yield untuk obligasi dengan bunga 8,25% yang jatuh tempo Juli 2021 mengalami penurunan 1,5 basis poin menjadi 9,185%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Spekulasi akan toleransi BI membuat rupiah perkasa
JAKARTA. Untuk pertama kalinya dalam lima hari, rupiah menguat. Di pasar mata uang beredar spekulasi, bank sentral akan menoleransi penguatan rupiah untuk menahan laju inflasi. "Pemerintah ingin memangkas inflasi dengan menoleransi penguatan rupiah. Rupiah ditargetkan akan bergerak di kisaran 9.030 dan 9.070 pada bulan ini," jelas Wiwig Santoso, head of treasury adn markets PT Bank DBS Indonesia di Jakarta kepada Bloomberg. Catatan saja, pada 11.20, rupiah menguat 0,16% sehingga berada di level 9.053. Penutupan kemarin, posisi rupiah berada di level 9.068. Sementara itu, indeks surat utang negara mengalami kenaikan kemarin, setelah tiga hari berturut-turut melorot. Berdasarkan data Himpunan Pedagang Surat Utang Negara, tingkat yield untuk obligasi dengan bunga 8,25% yang jatuh tempo Juli 2021 mengalami penurunan 1,5 basis poin menjadi 9,185%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News