Spekulasi krisis Mesir memanas, mata uang safe haven diburu



HONG KONG. Mata uang safe haven, dollar Amerika Serikat (AS) dan swiss franc, menguat terhadap semua major currency. Penguatan kedua mata uang ini karena spekulasi lebih memburuknya krisis di Mesir, dan tertekannya bursa saham di Asia, yang mendorong naiknya permintaan terhadap aset aman. Dollar AS lanjut reli terhadap euro setelah Presiden Mesir Hosni Mubarak menolak mundur, dan hanya sepakat mendelegasikan kekuasaan sampai pemilihan umum September mendatang.

Sementara, di Asia mayoritas saham tertekan, yang terlihat dari indeks MSCI Asia Pasifik (di luar indeks Jepang) turun 1,5% ke 457,58 hingga pukul 2.45 waktu Hong Kong.

"Situasi di Mesir sepertinya lebih memanas. Jelas, semua ini memicu sedikitnya investor yang mau mengambil resiko, sehingga dollar AS dan swiss franc lebih diuntungkan dibanding mata uang lainnya," kata Mitul Kotecha, kepala strategi valas global dari Credit Agricole SA.Major currency seperti dolar aussie tergelincir di bawah level paritas terhadap dollar AS karena spekulasi bank sentralnya mempertahankan suku bunga. Sementara, won Korea Selatan jatuh ke posisi terendah satu bulan terakhir setelah bank sentralnya tanpa diduga mempertahankan bunga pinjaman.Hingga pukul 14.57 WIB, dollar menguat terhadap euro di level US$ 1,3565 per euro, dari penutupan kemarin di US$ 1,3603 per euro. Adapun, swiss franc terapresiasi dari 1,3182 per euro ke level 1,3164 per euro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini