Spekulasi kudeta, baht kian tak bertenaga



BANGKOK. Mata uang baht hari ini (30/12) melemah ke level terendah sejak Juni 2010 lalu. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 12.41 waktu Singapura, baht melemah 0,3% menjadi 32,95 per dollar AS. Bahkan, pada transaksi sebelumnya, posisi baht sempat menyentuh level 32,96 per dollar AS. Ini merupakan level terlemah sejak Juni 2010 lalu. Sepanjang tahun ini, posisi baht sudah keok sebesar 7,2%. Ini merupakan pelemahan tahunan terburuk sejak 2000 silam. Sementara, transaksi baht di pasar onshore ditutup hingga 1 Januari mendatang. Salah satu pemicu pelemahan baht adalah kecemasan mengenai guncangan politik yang akan memburuk di Thailand. Seperti yang diketahui, demonstran anti pemerintah di Thailand meminta pihak militer untuk mendukung permintaan mereka yakni menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Mereka juga mendesak agar segera dibentuk badan pemerintahan baru tanpa ada pengaruh politik dari keluarga Shinawatra. "Pihak militer berada di persimpangan jalan yang cukup sulit," jelas Pimpinan Militer Thailand Prayuth Chan-ocha. Sekadar informasi, tiga orang tewas dan 150 orang lainnya luka-luka dalam aksi unjuk rasa pada pekan lalu. Menurut Leo Chan, head of regional foreign-exchange and interest rate trading ABN Amro Bank NV di Hong Kong, baht masih akan terdepresiasi lebih jauh karena masalah politik Negeri gajah itu belum akan hilang dalam jangka pendek. "Pihak militer bisa saja ikut campur. Seperti yang terjadi di masa lalu, masalah ini akan berhenti dengan sendirinya. Namun, baht masih akan terus melemah sebelum hal itu terjadi," jelas Chan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie