Spekulasi pasar sokong kenaikan harga karet



JAKARTA. Kenaikan harga karet yang terjadi belakangan ini ditengarai akibat melorotnya nilai tukar yen seiring melonjaknya harga minyak dunia. Meski begitu, kenaikan harga karet dunia ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama.Ketua Dewan Karet Indonesia Azis Pane mengungkapkan kenaikan harga karet ini disebabkan adanya spekulasi dari pasar saja. "Perkiraan kenaikan permintaan otomotif membuat spekulan mulai berspekulasi," ujar Azis Senin (30/8). Akibatnya, harga karet dunia terkerek cukup tajam.Memang, permintaan otomotif di China diperkirakan masih akan naik sekitar 10% - 15% pada tahun ini. Bahkan, penjualan mobil di China kemungkinan akan meningkat menjadi 16 juta unit tahun ini, atau meningkat dari 15 juta unit seperti yang sempat diprediksi semula oleh China Association of Automobile Manufacturers. "Itu artinya permintaan karet untuk industri otomotif juga masih akan naik," jelasnya.Tapi, Azis bilang kenaikan harga karet ini tidak akan berpengaruh pada harga karet dalam negeri. Sebab, kenaikan harga karet akibat adanya spekulasi tidak akan bertahan lama. "Biasanya hanya berlangsung sekitar satu bulan, setelah itu akan kembali normal," jelas Azis. Artinya, dalam hitungan Azis harga karet dunia akan kembali normal pada Oktober nanti.Ke depan, ia memprediksikan harga karet akan cenderung stabil. Sebab, dalam dua tahun ini China dan India mulai menanam karet secara besar-besaran. "Sehingag di tahun 2012 nanti pasokan karet dunia akan bertambah besar, dan tidak akan ada kekurangan pasokan," kata Azis.Dalam hitungan Azis dalam sepuluh tahun ke depan diperkirakan akan mulai terjadi kelebihan pasokan karet dunia karena China dan India mulai memproduksi karet dalam jumlah besar. "Karenanya, sudah saatnya Indonesia melakukan hilirisasi karet dalam negeri," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: