Spekulasi stimulus AS angkat harga emas



JAKARTA. Sinar emas makin terang, mendekati pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Selama sepekan terakhir, harga emas kembali bergerak di atas US$ 1.700 per ons troi. Terakhir kali, harga emas di atas US$ 1.700 per ons troi terjadi pada 13 Maret 2012.

Kontrak emas untuk pengiriman Desember 2012 di bursa Comex, Kamis (13/9), senilai US$ 1.733,60 per ons troi. Jika dihitung selama satu minggu terakhir, harga emas telah meningkat 1,64%.

Survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom, memperlihatkan optimisme pasar terhadap pengucuran quantitative easing putaran ketiga atau (QE-3). "Adanya ekspektasi QE-3 memberatkan dollar AS, dan mendukung kenaikan harga emas," ujar Huang Fulong, analis di CITIC Futures, China kepada Bloomberg.


Secara historikal, harga emas meroket setelah The Federal Reserve (The Fed) menjalankan dua putaran QE pada Desember 2008 hingga Juni 2011. Presiden The Fed, Ben Bernanke, memberi sinyal di akhir bulan lalu, bahwa QE putaran ketiga mungkin diperlukan untuk mengurangi tingkat pengangguran di AS.

Harga akan rebound

Senior Analyst Harvest Internatioanal Futures, Tonny Mariano, mengatakan, pergerakan harga emas masih didominasi oleh hasil pertemuan FOMC. Bila ada sinyal peluncuran QE-3, harga emas berpotensi naik hingga US$ 1.760 per ons troi.

Namun, bila QE3 tidak jadi diluncurkan, Tonny memprediksi harga emas bisa terkoreksi hingga menyentuh kisaran US$ 1.600 per ons troi. "Bank sentral dunia yang beramai-ramai melakukan pelonggaran moneter, akan mendorong laju inflasi. Saat itu, emas akan berperan sebagai hedging aset yang paling dicari," tutur Tonny.

Dia menuturkan, stimulus yang digulirkan The Fed saat ini memang masih berupa pembelian obligasi. Jika The Fed menyetujui QE-3, ujung- ujungnya Negeri Paman Sam perlu mencetak uang. Kebijakan mempertahankan bunga rendah hingga tahun 2015, juga akan menaikkan pamor emas di mata pemodal.

Ariston Tjendra, Head of Research & Analysis Division PT Monex Investindo Futures, menambahkan, harga emas sempat menguat ke level US$ 1.746 per ons troi, setelah Mahkamah Konstitusi Jerman mengizinkan parlemen meratifikasi lembaga yang akan melakukan bailout di zona euro, yaitu European Stability Mechanism (ESM), dengan syarat tertentu.

Menurut Ariston, harga emas di level US$ 1.724 per ons troi menjadi level support penting. Selanjutnya, harga emas cenderung rebound setelah menyentuh level ini. "Jika QE3 ternyata dirilis, besar kemungkinan harga emas akan berlari mencapai kisaran US$ 1.760 per ons troi, dan mendekati US$ 1.800 per ons troi," ujar Ariston.

Secara teknikal, pergerakan harga emas dalam area konsolidasi dan cenderung menguat. Relative strength index (RSI) 14 di grafik harian masih mengarah ke atas. Garis moving average convergence-divergence (MACD) berada di atas garis sinyal, dan mengarah ke atas. Itu menandakan potensi penguatan emas.

Ariston memprediksi, harga emas, sepanjang pekan ini, akan bergerak di kisaran US$ 1.650 - 1.760 per ons troi. Sedangkan hingga akhir bulan, harga emas bisa bergerak di kisaran US$ 1.650 sampai US$ 1.780 per ons troi.

Sementara, Tonny memprediksi harga emas hingga akhir pekan ini, bergerak di rentang US$ 1.680 - US$ 1.780 per ons troi. Dalam sebulan, prediksi Tonny, harga emas akan mencapai level US$ 1.600 hingga US$ 1.880 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini