KUALA LUMPUR. Harga minyak kelapa sawit alias CPO terkoreksi, hari ini. Ini merupakan penurunan hari keduanya.Koreksi harga minyak sawit terjadi seiring spekulasi bakal meningkatnya suplai, yang diperkirakan akan melemahkan harga minyak sawit. Sementara, krisis nuklir Jepang juga mengancam perekonomian, sehingga berimbas tertekannya pasar komoditas.Kontrak CPO untuk pengiriman Juni di bursa berjangka Malaysia (MDE) sempat jatuh 1,9% ke level RM 3.305 atau setara US$ 1.078 per ton, sebelum diperdagangkan di level RM 3.348 atau sekitar US$ 1.096,42 per ton, pada pukul 15.33 WIB."Volume produksi lebih besar bakal masuk, dan akan menekan harga," kata Arhnue Tan, analis senior dari ECM Libra Investment Bank Bhd.Oil World menyebut, poduksi minyak sawit global mungkin meningkat 6,6% menjadi 48,7 juta ton pada tahun ini. Produksi Malaysia akan mencapai 17,7 juta ton, sedangkan produksi Indonesia akan naik 8,2 persen menjadi 23,8 juta ton.Di sisi lain, kepala ekonom Asian Development Bank Rhee Chang Yong menyebut, Jepang mungkin akan memasuki resesi singkat akibat gempa. Perlambatan ekonomi di negara ini bisa melukai prospek ekonomi negara-negara Asia, termasuk Cina. Pasalnya, saat ini Jepang merupakan negara dengan tingkat perekonomian terbesar ketiga di dunia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Spekulasi suplai maksimal dan ancaman krisis Jepang menyeret harga CPO
KUALA LUMPUR. Harga minyak kelapa sawit alias CPO terkoreksi, hari ini. Ini merupakan penurunan hari keduanya.Koreksi harga minyak sawit terjadi seiring spekulasi bakal meningkatnya suplai, yang diperkirakan akan melemahkan harga minyak sawit. Sementara, krisis nuklir Jepang juga mengancam perekonomian, sehingga berimbas tertekannya pasar komoditas.Kontrak CPO untuk pengiriman Juni di bursa berjangka Malaysia (MDE) sempat jatuh 1,9% ke level RM 3.305 atau setara US$ 1.078 per ton, sebelum diperdagangkan di level RM 3.348 atau sekitar US$ 1.096,42 per ton, pada pukul 15.33 WIB."Volume produksi lebih besar bakal masuk, dan akan menekan harga," kata Arhnue Tan, analis senior dari ECM Libra Investment Bank Bhd.Oil World menyebut, poduksi minyak sawit global mungkin meningkat 6,6% menjadi 48,7 juta ton pada tahun ini. Produksi Malaysia akan mencapai 17,7 juta ton, sedangkan produksi Indonesia akan naik 8,2 persen menjadi 23,8 juta ton.Di sisi lain, kepala ekonom Asian Development Bank Rhee Chang Yong menyebut, Jepang mungkin akan memasuki resesi singkat akibat gempa. Perlambatan ekonomi di negara ini bisa melukai prospek ekonomi negara-negara Asia, termasuk Cina. Pasalnya, saat ini Jepang merupakan negara dengan tingkat perekonomian terbesar ketiga di dunia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News