SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia tercatat mendaki pada transaksi hari ini (18/12). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,4% menjadi US$ 1.235,68 per troy ounce. Pada pukul 10.12 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 1.234,45 per troy ounce. Dengan demikian, harga emas rebound dari posisi kemarin yang mencatatkan penurunan sebesar 0,8%. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,3% menjadi US$ 1.233,70 per troy ounce di Comex, New York. Harga emas menanjak seiring beredarnya spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menahan diri untuk mengurangi nilai stimulusnya pada pertemuan yang berakhir hari ini (18/12). Berdasarkan hasil survei Bloomberg, 34% ekonom yang disurvei memprediksi the Fed akan memangkas stimulusnya pada pekan ini. Sementara, 40% analis meramal the Fed baru akan melakukan tapering pada Maret mendatang. "The Fed menjadi isu besarnya pada pekan ini. Pendapat pelaku pasar sepertinya terbagi apakah the Fed akan memulai tapering di Desember, Januari, atau Maret. Hal ini yang menyebabkan harga emas masih terangkat," papar Victor Thianpiriya, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Spekulasi the Fed tahan stimulus, emas mendaki
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia tercatat mendaki pada transaksi hari ini (18/12). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,4% menjadi US$ 1.235,68 per troy ounce. Pada pukul 10.12 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 1.234,45 per troy ounce. Dengan demikian, harga emas rebound dari posisi kemarin yang mencatatkan penurunan sebesar 0,8%. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,3% menjadi US$ 1.233,70 per troy ounce di Comex, New York. Harga emas menanjak seiring beredarnya spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menahan diri untuk mengurangi nilai stimulusnya pada pertemuan yang berakhir hari ini (18/12). Berdasarkan hasil survei Bloomberg, 34% ekonom yang disurvei memprediksi the Fed akan memangkas stimulusnya pada pekan ini. Sementara, 40% analis meramal the Fed baru akan melakukan tapering pada Maret mendatang. "The Fed menjadi isu besarnya pada pekan ini. Pendapat pelaku pasar sepertinya terbagi apakah the Fed akan memulai tapering di Desember, Januari, atau Maret. Hal ini yang menyebabkan harga emas masih terangkat," papar Victor Thianpiriya, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News