JAKARTA. Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan kenaikan pagi ini. Pada pukul 10.00, saham GIAA naik 1,81% menjadi Rp 560.Pergerakan positif saham maskapai terbesar di Indonesia ini terkait dengan aksi korporasi perusahaan. GIAA telah menyelesaikan SuratIzin Usaha Penerbangan (SIUP) bagi unit usahanya Citilink. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan proses spin off anak usahanya.Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, pertumbuhan penumpang LCC (Low Cost Carrier) di Indonesia lebih cepat daripada FSC (Full Services Carrier). Dia menambahkan, memang margin keuntungan LLC lebih rendah, namun tingkat okupansinya lebih tinggi. Bila Garuda menjadi pemain lokal satu-satunya di FSC maka di LCC, perusahaan harus bersaing dengan maskapai yang lebih lama di segment ini seperti Lion Air dan Air Asia. "Namun kami cukup yakin dengan nama besar Garuda Indonesia, perusahaan mampu bersaing. Hanya tidak terelakkan akan terjadi kanibalisasi, dalam arti sebagian penumpang FSC Garuda akan beralih ke LCC. Namun menurut kami, dampaknya tidak besar," ungkapnya.Berdasarkan konsensus, tiga analis merekomendasikan buy dan satu analis merekomendasikan sell. Adapun target harga rata-rata saham ini adalah Rp 680 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Izin SIUP Citilink kelar, saham GIAA diburu
JAKARTA. Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan kenaikan pagi ini. Pada pukul 10.00, saham GIAA naik 1,81% menjadi Rp 560.Pergerakan positif saham maskapai terbesar di Indonesia ini terkait dengan aksi korporasi perusahaan. GIAA telah menyelesaikan SuratIzin Usaha Penerbangan (SIUP) bagi unit usahanya Citilink. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan proses spin off anak usahanya.Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, pertumbuhan penumpang LCC (Low Cost Carrier) di Indonesia lebih cepat daripada FSC (Full Services Carrier). Dia menambahkan, memang margin keuntungan LLC lebih rendah, namun tingkat okupansinya lebih tinggi. Bila Garuda menjadi pemain lokal satu-satunya di FSC maka di LCC, perusahaan harus bersaing dengan maskapai yang lebih lama di segment ini seperti Lion Air dan Air Asia. "Namun kami cukup yakin dengan nama besar Garuda Indonesia, perusahaan mampu bersaing. Hanya tidak terelakkan akan terjadi kanibalisasi, dalam arti sebagian penumpang FSC Garuda akan beralih ke LCC. Namun menurut kami, dampaknya tidak besar," ungkapnya.Berdasarkan konsensus, tiga analis merekomendasikan buy dan satu analis merekomendasikan sell. Adapun target harga rata-rata saham ini adalah Rp 680 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News