JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memperkirakan, pemisahan unit usaha syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah bakal rampung pada akhir 2017. April lalu, bank berkode BJTM ini tengah menunggu izin prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Proses divestasi awalnya ditargetkan rampung pada kuartal II tahun ini alias akhir Juni. Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim mengatakan, proses spin off unit usaha syariah terkendala kinerja bisnis syariahnya sendiri. Regulator dalam hal ini OJK meminta rasio return of earning (ROE) bisnis syariah Bank Jatim lebih besar dari capaian saat ini. Pasalnya, injeksi modal yang bakal diterima bisnis syariah perseroan juga cukup besar, yakni mencapai Rp 500 miliar.
Spin off Bank Jatim Syariah molor ke akhir 2017
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memperkirakan, pemisahan unit usaha syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah bakal rampung pada akhir 2017. April lalu, bank berkode BJTM ini tengah menunggu izin prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Proses divestasi awalnya ditargetkan rampung pada kuartal II tahun ini alias akhir Juni. Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim mengatakan, proses spin off unit usaha syariah terkendala kinerja bisnis syariahnya sendiri. Regulator dalam hal ini OJK meminta rasio return of earning (ROE) bisnis syariah Bank Jatim lebih besar dari capaian saat ini. Pasalnya, injeksi modal yang bakal diterima bisnis syariah perseroan juga cukup besar, yakni mencapai Rp 500 miliar.