JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) terus mematangkan rencana pelaksanaan spin off untuk anak usaha unit usaha syariah, yakni BTN Syariah. Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, spin off akan dilaksanakan saat UUS BTN Syariah memiliki aset lebih dari Rp 20 triliun atau modal inti lebih dari Rp 2 triliun. Maryono bilang, perseroan memiliki alasan tersendiri untuk tidak segera menyapih anak usaha syariahnya itu. Ia mengungkapkan, terdapat banyak pertimbangan untuk melakukan spin off UUS BTN Syariah, seperti memperbaiki infrastruktur di BTN Syariah, perbaikan risk management, sumber daya manusia (SDM), Informasi Teknologi (IT) dan juga kompetensi bisnis. "Ada beberapa pertimbangan jika UUS BTN Syariah dilepas dengan spin off dan berdiri sendiri, maka harus mengeluarkan fixed cost, harus kembangkan jaringan sendiri, kemudian mengembangkan size bisnis karena saat ini masih di bawah Rp 20 triliun," kata Maryono di Jakarta, Jumat (16/10).
Spin off UUS, BTN tunggu aset capai Rp 20 T
JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) terus mematangkan rencana pelaksanaan spin off untuk anak usaha unit usaha syariah, yakni BTN Syariah. Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, spin off akan dilaksanakan saat UUS BTN Syariah memiliki aset lebih dari Rp 20 triliun atau modal inti lebih dari Rp 2 triliun. Maryono bilang, perseroan memiliki alasan tersendiri untuk tidak segera menyapih anak usaha syariahnya itu. Ia mengungkapkan, terdapat banyak pertimbangan untuk melakukan spin off UUS BTN Syariah, seperti memperbaiki infrastruktur di BTN Syariah, perbaikan risk management, sumber daya manusia (SDM), Informasi Teknologi (IT) dan juga kompetensi bisnis. "Ada beberapa pertimbangan jika UUS BTN Syariah dilepas dengan spin off dan berdiri sendiri, maka harus mengeluarkan fixed cost, harus kembangkan jaringan sendiri, kemudian mengembangkan size bisnis karena saat ini masih di bawah Rp 20 triliun," kata Maryono di Jakarta, Jumat (16/10).