Spindo (ISSP) perkuat bisnis pipa baja di tingkat lokal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo berusaha meningkatkan jaringan distribusi dengan menambah beberapa unit depo di luar Jawa. Hal ini didukung oleh pasar pipa domestik yang terus menampakkan geliat untuk tumbuh.

Johannes Edward, Investor Relations Spindo mengatakan perseroan memang berencana menambah dua depo baru lagi. "Rencananya tambah satu depo di Makassar, tahun ini baru mau beli tanah," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/6).

Sedangkan satu depo lagi di Samarinda hampir rampung pembangunannya di tahun ini, jika tak ada aral melintang Spindo bakal mempunyai empat depo di Indonesia. Mengenai dana investasi depo, menurut Johannes tidak terlalu besar kisaran Rp 50 miliar.


Keberadaan depo tersebut diakui manajemen berpengaruh besar bagi penjualan perseroan, khususnya di tingkat pasar domestik. Mengulik laporan keuangan kuartal pertama tahun 2019, penjualan lokal mendominasi 93% revenue perseroan atau senilai Rp 1,14 triliun, dan tumbuh 8,5% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,05 triliun.

Adapun Spindo mematok pertumbuhan volume penjualan 20% di tahun ini, berpedoman terhadap pergerakan ekonomi yang mulai melonjak setelah rampungnya banyak proyek infrastruktur. Setelah pemilu usai dan lebaran ini Johannes mengatakan perseroan optimis mampu menguatkan penjualan lokal baik ditingkat proyek maupun ritel.

Secara porsi, Spindo mematok seimbang sebanyak 50% masing-masing untuk segmen penjualan proyek dan ritel. Dengan kapasitas terpasang yang ada saat ini 600.000 ton per tahun dirasakan masih cukup.

Utilitas produksi dikawal kisaran 65%, masih dapat dilakukan peningkatan tergantung kondisi dan permintaan dari pasar. Sampai triwulan pertama 2019 ini revenue perusahaan yang dihasilkan tercatat sebanyak Rp 1,22 triliun atau tumbuh 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 1,12 triliun.

Laba kotor tercatat senilai Rp 136,91 miliar di kuartal tersebut, tumbuh 3,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 132,07 miliar. Perseroan mendapatkan kenaikan pada pos pendapatan lain-lain, yang salah satunya disumbangkan oleh keuntungan selisih kurs, alhasil laba bersih berhasil diamankan sejumlah Rp 21,66 miliar di kuartal-I 2019 atau naik 85% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 11,69 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .