Spindo (ISSP) Terbitkan Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk, Ini Rencana Penggunaannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) akan menerbitkan surat utang  korporasi dengan nilai total mencapai Rp 300 miliar. Surat utang tersebut terdiri dari obligasi dan sukuk, yang masing-masing memiliki jumlah pokok Rp 150 miliar.

Dalam prospektus yang diterbitkan Selasa (12/7), ISSP akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Spindo Tahap II Tahun 2022 dengan jumlah pokok sebesar Rp 150 miliar. Ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan dari Obligasi Berkelanjutan I Spindo dengan target dana yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya sebesar Rp 300 miliar.

Bersamaan dengan penerbitan obligasi itu, Spindo juga akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Spindo Tahap II Tahun 2022, dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp 150 miliar.


Ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Spindo dengan target dana yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya sebesar Rp 300 miliar.

Baca Juga: Spindo (ISSP) Terbitkan Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk, Total Senilai Rp 300 Miliar

Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johannes W. Edward mengatakan, dana yang diperoleh ISSP dari hasil penawaran umum obligasi dan sukuk seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, yaitu pembelian bahan baku untuk produksi.

“Bahan baku seperti biasa berupa Hot Rolled Steel (HRC), tidak ada keperluan khusus,” terang Johannes saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (12/7).

Seiring dengan penerbitan surat utang ini, ISSP telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Keduanya meraih peringkat idA- dan idA-(sy). Peringkat ini berlaku untuk periode 12 Agustus 2021 sampai dengan 1 Agustus 2022.

Tahun ini, ISSP memasang target optimistis. Emiten yang beken dengan nama Spindo ini memproyeksikan penjualan akan tumbuh 30% secara year-on-year (yoy).

Kata Johannes, faktor penunjang kinerja ISSP masih seputar alokasi belanja pemerintah untuk infrastruktur, dan sektor konstruksi serta otomotif yang dibantu pemerintah melalui insentif pajak pertambahan nilai (PPN).

Baca Juga: Dongkrak Kinerja, Putra Rajawali (PURA) Ekspansi Perluasan Jangkauan Operasional

Asal tahu, ISSP berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar 88.4% menjadi Rp 2,01 triliun di kuartal pertama 2022. Namun, laba bersih ISSP terkoreksi tipis 1% menjadi Rp 120,4 miliar dari sebelumnya Rp 121,7 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Dalam paparan kinerja kuartalan, manajemen ISSP menyebut hal ini berbarengan dengan naiknya beban pokok penjualan (COGS) sebesar 112,5%. Kenaikan beban pokok penjualan ini disebabkan harga kumparan (coil) yang lebih tinggi. Namun, laba bersih yang relatif stabil ini masih sejalan dengan target tahunan yang dipasang ISSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi