KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menawarkan instrumen surat berharga negara (SBN) berbasis ritel kepada investor. Kali ini berupa sukuk tabungan seri ST003 yang akan ditawarkan pada 1—20 Februari nanti. Para analis yakin spread atau selisih tetap terhadap BI-7 day reverse repo rate yang dimiliki oleh ST003 akan sama dengan instrumen SBR005. Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja menyampaikan, besar kemungkinan pemerintah akan mempertahankan spread tetap untuk ST003 di level 215 bps atau 2,15% terhadap suku bunga acuan. Hal tersebut mengingat suku bunga acuan masih berada di level yang tinggi yaitu 6%. Di sisi lain, BI juga belum mengubah tingkat suku bunga acuan di Rapat Dewan Gubernur pada pertengahan bulan ini. Jika spread terhadap suku bunga acuan tetap di level 2,15%, maka ST003 akan memiliki kupon minimal sebesar 8,15%. Angka ini sama dengan kupon yang dimiliki oleh SBR005 yang belum lama ini ditawarkan oleh pemerintah. “Kalau kisaran kuponnya bisa di level 8%-8,15%, instrumen ini masih bisa laku,” kata Eric kepada Kontan.co.id, Selasa (29/1).
Spread tetap sukuk tabungan ST003 diperkirakan sekitar 215 basis point
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menawarkan instrumen surat berharga negara (SBN) berbasis ritel kepada investor. Kali ini berupa sukuk tabungan seri ST003 yang akan ditawarkan pada 1—20 Februari nanti. Para analis yakin spread atau selisih tetap terhadap BI-7 day reverse repo rate yang dimiliki oleh ST003 akan sama dengan instrumen SBR005. Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja menyampaikan, besar kemungkinan pemerintah akan mempertahankan spread tetap untuk ST003 di level 215 bps atau 2,15% terhadap suku bunga acuan. Hal tersebut mengingat suku bunga acuan masih berada di level yang tinggi yaitu 6%. Di sisi lain, BI juga belum mengubah tingkat suku bunga acuan di Rapat Dewan Gubernur pada pertengahan bulan ini. Jika spread terhadap suku bunga acuan tetap di level 2,15%, maka ST003 akan memiliki kupon minimal sebesar 8,15%. Angka ini sama dengan kupon yang dimiliki oleh SBR005 yang belum lama ini ditawarkan oleh pemerintah. “Kalau kisaran kuponnya bisa di level 8%-8,15%, instrumen ini masih bisa laku,” kata Eric kepada Kontan.co.id, Selasa (29/1).