SINGAPURA. Standard & Poor (S&P) bersikeras menahan peringkat negara di level saat ini. Peringkat negara bakal naik kelas bila reformasi rasionalisasi besaran subsidi terus berlanjut. Sebab, rasionalisasi ini bisa mengurangi kerentanan fiskal dan ketergantungan pendanaan negara dari pihak eksternal. Jika berhasil melakukan reformasi, beban utang Indonesia berangsur turun dan berimbas pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang lebih sehat. Demikian tulis S&P dalam rilis yang diterima Kontan. S&P menegaskan, bila pemerintah terus menunda-nunda memberlakukan kebijakan fiskal yang baru bukan tak mungkin apabila APBN terganggu.
S&P:Tak akan investment grade jika harga BBM tetap
SINGAPURA. Standard & Poor (S&P) bersikeras menahan peringkat negara di level saat ini. Peringkat negara bakal naik kelas bila reformasi rasionalisasi besaran subsidi terus berlanjut. Sebab, rasionalisasi ini bisa mengurangi kerentanan fiskal dan ketergantungan pendanaan negara dari pihak eksternal. Jika berhasil melakukan reformasi, beban utang Indonesia berangsur turun dan berimbas pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang lebih sehat. Demikian tulis S&P dalam rilis yang diterima Kontan. S&P menegaskan, bila pemerintah terus menunda-nunda memberlakukan kebijakan fiskal yang baru bukan tak mungkin apabila APBN terganggu.