KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca dagang April 2019 mengalami defisit neraca dagang cukup dalam yaitu US$ 2,5 miliar. Secara tahunan, defisit disebabkan penurunan ekspor maupun impor. Defisit jumbo neraca dagang ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, impor mengalami kontraksi bersamaan dengan ekspor yang mengalami kontraksi yang lebih dalam. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor turun 6,58% secara tahunan (yoy) sedangkan ekspor turun 13,10%. "Ini tantangan yang tidak mudah bagi kita," jelas Sri Mulyani saat ditemui awak media di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Rabu (15/4).
Sri Mulyani akui membengkaknya defisit neraca dagang sebagai tantangan berat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca dagang April 2019 mengalami defisit neraca dagang cukup dalam yaitu US$ 2,5 miliar. Secara tahunan, defisit disebabkan penurunan ekspor maupun impor. Defisit jumbo neraca dagang ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, impor mengalami kontraksi bersamaan dengan ekspor yang mengalami kontraksi yang lebih dalam. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor turun 6,58% secara tahunan (yoy) sedangkan ekspor turun 13,10%. "Ini tantangan yang tidak mudah bagi kita," jelas Sri Mulyani saat ditemui awak media di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Rabu (15/4).