KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kondisi arus kas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan memburuk ke defisit Rp 71,1 triliun jika tidak ada tambahan kompensasi operasional dari pemerintah. Sri Mulyani menjelaskan, kondisi yang memburuk ini terjadi karena adanya kenaikan Indonesia Crude Price (ICP) dan tidak dilakukannya penyesuaian tarif. “Jadi ini terjadi karena alokasi subsidi yang sudah diperhitungkan pemerintah dalam APBN, ternyata realisasi keekonomian listrik meningkat. Sehingga defisit ini diperkirakan akan mencapai Rp 71,1 triliun untuk PLN,” tutur Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5).
Sri Mulyani: Arus Kas PLN Akan Defisit Rp 71,1 Triliun Jika Tak Diberikan Kompensasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kondisi arus kas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan memburuk ke defisit Rp 71,1 triliun jika tidak ada tambahan kompensasi operasional dari pemerintah. Sri Mulyani menjelaskan, kondisi yang memburuk ini terjadi karena adanya kenaikan Indonesia Crude Price (ICP) dan tidak dilakukannya penyesuaian tarif. “Jadi ini terjadi karena alokasi subsidi yang sudah diperhitungkan pemerintah dalam APBN, ternyata realisasi keekonomian listrik meningkat. Sehingga defisit ini diperkirakan akan mencapai Rp 71,1 triliun untuk PLN,” tutur Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5).