KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kebutuhan pandemi Covid-19 sangat besar. Pasalnya keuangan Indonesia pada tahun 2020 mengalami defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sangat signifikan. Sri Mulyani bilang, defisit APBN pada tahun 2020 diatur sebesar Rp 307,2 triliun, kemudian angkanya meningkat menjadi Rp 1.039,2 triliun. Ini tidak terlepas akibat dampak pandemi Covid-19 yang menghantam Indonesia. "Agustus 2020 defisit melonjak ke 6,34%, nominalnya Rp 1.039 jadi naiknya hampir dua setengah kali lipat. Dan kebutuhan pembiayaan mencapai Rp 1.645 triliun," ujar Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (26/1).
Sri Mulyani Beberkan Dampak Covid-19 pada APBN 2020 Bisa Bangun 2 Ibu Kota Negara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kebutuhan pandemi Covid-19 sangat besar. Pasalnya keuangan Indonesia pada tahun 2020 mengalami defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sangat signifikan. Sri Mulyani bilang, defisit APBN pada tahun 2020 diatur sebesar Rp 307,2 triliun, kemudian angkanya meningkat menjadi Rp 1.039,2 triliun. Ini tidak terlepas akibat dampak pandemi Covid-19 yang menghantam Indonesia. "Agustus 2020 defisit melonjak ke 6,34%, nominalnya Rp 1.039 jadi naiknya hampir dua setengah kali lipat. Dan kebutuhan pembiayaan mencapai Rp 1.645 triliun," ujar Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (26/1).