Sri Mulyani Beberkan Kinerja APBN dalam 10 Tahun Terakhir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sri Mulyani membeberkan sejumlah pencapaian kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dalam 10 tahun terakhir. Hal itu ia ungkapkan saat agenda Penyampaian Pokok-Pokok Keterangan Pemerintah atas RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2023 di gedung DPR RI, Kamis (4/7).

Mneteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, sebagai instrumen pembangunan dalam 10 tahun terakhir, APBN menjadi sumber pendanaan penting untuk melaksanakan kegiatan pembangunan, baik fisik maupun non-fisik. 

Ia mengungkapkan upaya meningkatkan infrastruktur dan konektivitas, kualitas SDM, dan kesejahteraan masyarakat telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Di bidang infrastruktur, APBN telah mampu menciptakan penambahan jalan tol sepanjang 1.938 km dan jalan nasional non-tol sepanjang 4.574 km.


APBN juga mendukung penyediaan air baku dan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan dan energi, telah didukung dengan pembangunan 37 bendungan, serta peningkatan pembangkit listrik sebesar 36,3 giga watt.

"APBN juga berfungsi penting dalam peningkatan kualitas SDM dengan membiayai peningkatan infrastruktur sekolah yang berkontribusi terhadap peningkatan partisipasi kasar dari seluruh jenjang pendidikan," kata Sri Mulyani. 

Baca Juga: Subsidi Energi Fosil Masih Tinggi, Begini Tanggapan Kementerian ESDM

Untuk pendidikan tinggi, APBN melalui pemupukan Dana Abadi Pendidikan telah memberikan Beasiswa LPDP kepada 45.496 putra-putri terbaik bangsa, sehingga mampu meraih pendidikan terbaik di berbagai universitas di dalam maupun di luar negeri.

Melalui Anggaran di bidang Kesehatan, APBN telah mampu menunjang kemajuan pada sektor kesehatan seperti menurunkan angka prevalensi stunting dari 37,2% di tahun 2013 menjadi 21,5% di tahun 2023. 

APBN juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penurunan tingkat  kemiskinan dari 11,25 persen pada 2014 menjadi single digit 9,36 persen di tahun 2023. 

"Kemiskinan ekstrem juga telah menurun signifikan dari 6,18% pada 2014 menjadi 1,12% di tahun 2023," ujarnya.

Selain itu, APBN menjadi instrumen pembiayaan penting dalam mendukung peningkatan martabat dan citra Indonesia di mata dunia melalui penyelenggaraan berbagai pertemuan dan event internasional.

"Capaian kemajuan ini adalah sebagian dari berbagai capaian yang telah kita raih bersama dalam sepuluh tahun masa Pemerintahan ini. Tentunya capaian ini bukanlah hasil kerja Pemerintah semata, namun juga merupakan hasil kerja bersama Bapak dan Ibu Anggota Dewan dalam mengawasi pelaksanaan APBN, serta partisipasi masyarakat dalam melaksanakan dan mengawal pembangunan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari