Sri Mulyani berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali pulih di tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi perekonomian global masih tertekan akibat pandemi Covid-19. Pemulihan ekonomi pun masih terus dilakukan untuk mengembalikan kondisi perekonomian ke kondisi sebelum pandemi.

Tak heran, negara-negara G20 juga masih berupaya untuk mencegah penurunan ekonomi global yang lebih dalam. Bantuan di bidang perekonomian masih harus terus dilakukan untuk memastikan pemulihan berada di jalur yang benar.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ketika berbicara dalam forum Fourth G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting melalui video conference menyampaikan, ketidakpastian tentang berakhirnya pandemi juga masih mengintai prospek ekonomi Indonesia.


Baca Juga: Stimulus pemerintah untuk sektor properti dinilai masih terbatas

“Kami telah mengantisipasi bahwa pertumbuhan ekonomi tahunan akan turun tahun ini antara 1,7% hingga 0,6%. Ini jauh lebih baik karena pemulihan berada di jalurnya setelah kontraksi yang sangat dalam pada kuartal kedua sebesar 5,3%,” jelas Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Kamis (15/10).

Sehingga Menkeu berharap tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali pulih pada jangka menengah normalnya mulai tahun 2021.

Menkeu juga mengapresiasi G20 yang mengoordinasikan tindakan kolektif dan merespons dengan mendukung akses yang adil dan terjangkau kepada dukungan yang diperlukan untuk mengatasi Covid-19 termasuk vaksin untuk semua.

Selain itu, Menkeu juga mengapresiasi IMF, Bank Dunia, dan lainnya yang telah memberikan dukungan kepada negara yang membutuhkan untuk terus menyesuaikan respons mereka terhadap tahapan krisis yang terus berkembang.

Baca Juga: Sri Mulyani: Untuk menjadi negara yang maju, negara perlu memiliki dua hal ini

“Kami juga mengapresiasi rencana G20 yang dapat memberikan sinyal kuat kepada masyarakat global bahwa tanggapan kebijakan kami yang berkelanjutan sejalan dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan berkelanjutan yang kuat dan pertumbuhan inklusif,” tandasnya.

Sehingga dengan demikian, Menkeu percaya bahwa inisiatif awal ini dapat membantu negara termiskin untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan menggunakan sumber daya untuk meningkatkan kesehatan sosial dan memulihkan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto