KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah memperkirakan, pembiayaan utang sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 1.006,4 triliun. Angka ini, mempertimbangkan pelebaran defisit anggaran hingga 5,07% dari produk domestik bruto (PDB) akibat penanganan dampak pandemi Covid-19. Hitungan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pembiayaan utang tersebut akan dipenuhi dari penerbitan surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 856,8 triliun. Juga, dari pinjaman valas mencapai US$ 7 miliar. Baca Juga: AS akan terbitkan obligasi hingga US$ 3 triliun, bagaimana dampaknya ke Indonesia?
Sri Mulyani: BI perlu masuk ke pasar perdana SBN hingga Rp 242 triliun
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah memperkirakan, pembiayaan utang sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 1.006,4 triliun. Angka ini, mempertimbangkan pelebaran defisit anggaran hingga 5,07% dari produk domestik bruto (PDB) akibat penanganan dampak pandemi Covid-19. Hitungan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pembiayaan utang tersebut akan dipenuhi dari penerbitan surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 856,8 triliun. Juga, dari pinjaman valas mencapai US$ 7 miliar. Baca Juga: AS akan terbitkan obligasi hingga US$ 3 triliun, bagaimana dampaknya ke Indonesia?