KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka opsi untuk menambah utang baru, apabila defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 melebar dari yang ditargetkan 2,52% dari produk domestik bruto (PDB). Kepala Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Muhammad Rizal Taufikurahman menilai, pernyataan Menteri Keuangan tersebut sebagai bentuk peringatan awal atas potensi tekanan fiskal yang lebih besar di sisa tahun ini. “Pernyataan Menkeu yang membuka opsi penambahan utang mengindikasikan bahwa pemerintah tengah mengantisipasi risiko pelebaran defisit fiskal, yang bisa menjadi sinyal awal tekanan terhadap postur APBN 2025,” tutur Rizal kepada Kontan, Kamis (26/6).
Sri Mulyani Buka Opsi Tambah Utang Jika Defisit APBN Melebar, Sinyal Risiko Fiskal
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka opsi untuk menambah utang baru, apabila defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 melebar dari yang ditargetkan 2,52% dari produk domestik bruto (PDB). Kepala Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Muhammad Rizal Taufikurahman menilai, pernyataan Menteri Keuangan tersebut sebagai bentuk peringatan awal atas potensi tekanan fiskal yang lebih besar di sisa tahun ini. “Pernyataan Menkeu yang membuka opsi penambahan utang mengindikasikan bahwa pemerintah tengah mengantisipasi risiko pelebaran defisit fiskal, yang bisa menjadi sinyal awal tekanan terhadap postur APBN 2025,” tutur Rizal kepada Kontan, Kamis (26/6).
TAG: