KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Juli tahun ini mengalami defisit sebesar US$ 271,2 juta. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa defisit yang terjadi pada bulan Juli itu masih wajar. “Sebenarnya kalau defisit neraca perdagangan seperti itu, dalam jumlah yang reasonable atau biasanya tidak lebih dari 1% atau 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) saya rasa masih baik,” kata Sri Mulyani di Gedung Ditjen Pajak Pusat, Jakarta, Selasa (15/8). Asal tahu saja, pada kuartal II/2017 posisi PDB Indonesia adalah Rp 3.366 triliun. Sementara defisit yang terjadi pada bulan Juli adalah US$ 271,2 juta atau Rp 3,604 triliun (asumsi rupiah 13.300). Dengan demikian, persentasenya hanya 0,10% dari total PDB.
Sri Mulyani: Defisit neraca dagang Juli wajar
KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Juli tahun ini mengalami defisit sebesar US$ 271,2 juta. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa defisit yang terjadi pada bulan Juli itu masih wajar. “Sebenarnya kalau defisit neraca perdagangan seperti itu, dalam jumlah yang reasonable atau biasanya tidak lebih dari 1% atau 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) saya rasa masih baik,” kata Sri Mulyani di Gedung Ditjen Pajak Pusat, Jakarta, Selasa (15/8). Asal tahu saja, pada kuartal II/2017 posisi PDB Indonesia adalah Rp 3.366 triliun. Sementara defisit yang terjadi pada bulan Juli adalah US$ 271,2 juta atau Rp 3,604 triliun (asumsi rupiah 13.300). Dengan demikian, persentasenya hanya 0,10% dari total PDB.