Sri Mulyani: Efek Trump, jaga momentum investasi



JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia perlu menjaga momentum investasi untuk menangkal gejolak pasar keuangan, termasuk dampak yang dirasakan pasar keuangan pasca pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (20/1) lalu.

Dalam pidatonya, Trump menekankan bajwa dirinya akan mendahulukan kepentingan AS. Namun pasca pidato tersebut, pasar merespon melalui pelemahan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dan mata uang di Asia Tenggara termasuk rupiah.

Sri Mulyani memandang, hingga kini pasar masih mencerna arti pidato Trump. Namun menurut Sri Mulyani, pidato Trump tersebut menunjukkan bahwa kepentingan AS tidak selalu sama dengan kebijakan global, baik kebijakan perdagangan maupun kebijakan investasi.


Lebih lanjut menurutnya, baik arah kebijakan Trump, maupun reaksi market memiliki dampak terhadap Indonesia. Ia melihat, salah satu cara untuk menangkal dampak itu adalah dengan menjaga momentum investasi.

"Di dalam negeri, perekonomian kita cukup besar maka konsentrasi terhadap perhatian ini mengharuskan kita terus investasi untuk memperkuat ekonomi kita di dalam negeri agar tidak mudah terombang ambing dari statement di marketnya," kata Sri Mulyani di kantornya, Senin (23/1).

Lebih lanjut menurut Sri Mulyani, saat ini kegiatan investasi di seluruh dunia tengah melemah. Namun ia mengaku pemerintah saat ini berkonsentrasi mengelola ekonomi 2017 melalui berbagai macam kebijakan terutama investasi jangka panjang. Selain itu pemerintah juga berkonsentrasi mengelola sumber daya manusia, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga momentum investasi di dalam negeri. "Kita harus jaga momentum inevstasi yang butuh komitmen jangka panjang. Ini harus kami jaga terus maka kalau ada (keadaan) yang tidak pasti, tidak pengaruhi komitmen investasi," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia