KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester pertama tahun ini sebesar 5,1%. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2018 saja, diperkirakan pemerintah mencapai 5,14%. Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada enam bulan pertama tahun ini tersebut ditopang investasi dan impor barang modal yang menggambarkan sektor produksi Indonesia. Sementara, konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) diperkirakan tumbuh stabil. Adapun investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diperkirakan tumbuh tertinggi sejak kauratl IV 2012. Konsumsi pemerintah, juga diperkirakan tumbuh stabil. "Dia bukan motor pertumbuhan, tetapi menjadi katalis," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) di DPR, Selasa (17/7). Sedangkan ekspor dan impor menunjukkan pemulihan sejak semester II 2017 yang berlanjut hingga semester I 2018.
Semester I 2018 | Proyeksi 2018 | Target APBN | |
Pertumbuhan ekonomi | 5,1% | 5,2% | 5,4% |
Inflasi | 3,1% | 3,5% | 3,5% |
Rata-rata kurs rupiah | Rp 13.746 | Rp 13.973 | Rp 13.400 |
Bunga SPN 3 bulan | 4,3% | 5% | 5,2% |
Harga minyak mentah | US$ 67 per barel | US$ 70 per barel | US$ 49 per barel |
Lifting minyak | 758.000 bopd | 775.000 bopd | 800.000 bpod |
Lifting gas | 1.146.000 boepd | 1.166.000 boepd | 1.200.000 boepd |