Sri Mulyani harap pemulihan ekonomi bisa terjadi di kuartal III



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, target pertumbuhan ekonomi di tahun depan yang berkisar antara 4,5% sampai 5,5% akan sangat bergantung pada kinerja aktivitas ekonomi pada kuartal III tahun ini. 

“Sikap kita adalah persiapkan yang terburuk tetapi harapkan yang terbaik. Kami harus mengikhtiarkan untuk mencari dan mencapai skenario-skenario yang lebih optimis, tetapi tetap realistis berdasarkan kondisi yang dihadapi saat ini,” ujar Sri di dalam keterangan tertulis, Minggu (26/7). 

Baca Juga: Sah! skema burden saharing Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan mulai dijalankan


Sri mengatakan, beberapa sektor perekonomian di kuartal II sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun, hal ini perlu dipastikan lebih lanjut berdasarkan data statistik di bulan Juni yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi. 

Beberapa sektor yang dimaksud ini adalah seperti konsumsi listrik yang meningkat, sektor makanan dan penerimaan perpajakan yang mulai menunjukkan pembalikan ke arah positif, serta sektor perdagangan eceran mulai membaik. 

Meskipun masih ada beberapa sektor yang menunjukkan pelemahan, tetapi sektor yang mulai membaik tidak sedikit. 

“Kami akan lihat semua indikator ini untuk melakukan asesmen risikonya. Apabila dilihat, indeks kekayaan konsumen kita pada bulan Juni sudah membalik positif, indeks keyakinan konsumen dan indeks ekspektasi kondisi ekonomi juga sudah mulai membalik. Ini memberikan sinyal bahwa masyarakat juga melihat ada harapan,” kata Sri.

Baca Juga: Skema burden sharing Kemenkeu-BI mulai dijalankan pekan depan

Oleh karena itu, pemerintah berharap harapan perbaikan aktivitas ekonomi, khususnya di kuartal III-2020 bisa terwujud melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Seluruh stimulus yang ada di dalam program ini, memiliki tujuan agar masyarakat bisa terbantu dan aktivitas ekonomi bisa perlahan pulih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi