Sri Mulyani: Industri Halal Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, ekonomi halal atau industri halal memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, industri halal dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar US$ 5,1 miliar per tahun melalui ekspor serta peluang investasi.

Selain itu, Indonesia juga menjadi pasar konsumen halal terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk muslim sekitar 230 juta penduduk muslim.


Namun, dirinya menekankan, penerapan prinsip halal ini tidak hanya terbatas pada batasan agama saja. Hal ini juga mencakup standar kebersihan dan keamanan produk yang relatif tinggi. Tak heran, jika permintaan produk halal juga berasal dari konsumen non muslim.

Baca Juga: Terancam Era Suku Bunga Tinggi, Perekonomian Indonesia Tetap Tahan Banting di 2024

"Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia memproduksi atau mengembangkan pasar produk halal. Kami melihat potensi yang kuat dan ini merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan yang baik dan kredibel," ujar Sri Mulyani dalam acara The 7th Annual Islamic Finance Conference, Selasa (29/8).

Sri Mulyani menyebut, Indonesia memegang peran penting dalam ekonomi halal global. Oleh karena itu, meningkatnya permintaan akan produk dan layanan halal serta posisi strategis Indonesia di pasar gobal telah memberikan potensi pertumbuhan yang cepat serta ruang pengembangan yang luas bagi perekonomian halal Indonesia.

Pemerintah Indonesia juga selalu mendukung industri halal dengan menciptakan institusi nilai-nilai halal dan memperkuat kebijakannya.

"Semua langkah ini diambil untuk memastikan bahwa industri ini telah mengadopsi standar halal yang kuat, terpercaya dan dapat diandalkan," terang Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari