Sri Mulyani ke Bankir: Anda Menari di Atas Penderitaan Orang Lain



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, di tengah tingginya tren kenaikan suku bunga, masyarakat justru semakin terbebani karena bunga cicilan mereka semakin meningkat dan mahal.

Tren kenaikan suku bunga ini tentunya tidak akan mempengaruhi bankir. Sebab bank akan menyesuaikan suku bunganya baik deposito maupun kreditnya menyesuaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Dengan situasi tersebut, Sri Mulyani malah menyebut, bank justru ‘menari-nari di atas penderitaan semua orang,’ karena masyarakat harus membayar lebih bunga cicilan mereka dari  biasanya.


Baca Juga: Kemenkeu Lakukan Kerja Sama untuk Berdayakan UMKM dengan Korea Selatan

“Tapi Kalau bicara tentang interest rate naik itu Anda sebetulnya malah menari-nari di atas penderitaan semua orang. Saya beda sekali kalau bicara tentang kenaikan suku bunga, Anda kayaknya wajahnya malah lebih bahagia gitu,” kata Dia dalam sambutannya pada CEO Banking Forum - Leadership Sharing: Menyambut Tahun Baru dengan Lebih Optimis, Senin (9/1).

Akan tetapi, jika dilihat dari kaca mata kebijakan fiskal, kenaikan suku bunga yang tinggi justru akan berpengaruh pada tingginya pembiayaan ekonomi, dan akhirnya akan mengganggu kestabilan ekonomi.

Untuk diketahui, sepanjang 2022, bank sentral Amerika Serikat (AS) secara massif menaikkan suku bunga acuannya hingga 450 basis poin (bps) dalam setahun. Menurutnya kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan di 2022  tersebut tertinggi sepanjang sejaran AS.

Kenaikan suku bunga AS tentunya diikuti oleh bank sentral di negara maju lainnya maupun negara berkembang. Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga hingga 200 bps atau 2% sepanjang 2022.

Baca Juga: Ini Sederet Pesan Sri Mulyani Untuk Dewan Komisioner OJK Terpilih

Meski begitu, Sri Mulyani berpesan kepada bankir agar selalu menyiapkan penyangga untuk menghadapi situasi apa pun. Sebab di 2023 ini situasi ekonomi tidak mudah ditebak, dan belajar dari situasi tahun lalu yang tidak biasa.

“Akan jauh lebih baik dalam menyiapkan situasi yang kadang-kadang tidak biasa. Saya berharap 2023 ini seluruh bankir meng-equipt dirinya meskipun 2022 dalam situasi yang tidak biasa,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli