JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, program Penertiban Importir Berisiko Tinggi (PIBT) telah membuahkan hasil. Ia mengatakan, setelah komitmen bersama antara pihaknya dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Panglima TNI, Jaksa Agung, KPK, PPATK, dan Kantor Staf Presiden di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) pada 12 Juli 2017, program ini menunjukkan hasil positif. Hal itu ditunjukkan dengan semakin menurunnya persentase impor berisiko tinggi yang jumlahnya selama ini tidak lebih dari 5% dari seluruh kegiatan impor/ekspor di Indonesia.
Sri Mulyani klaim praktik nakal importir menurun
JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, program Penertiban Importir Berisiko Tinggi (PIBT) telah membuahkan hasil. Ia mengatakan, setelah komitmen bersama antara pihaknya dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Panglima TNI, Jaksa Agung, KPK, PPATK, dan Kantor Staf Presiden di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) pada 12 Juli 2017, program ini menunjukkan hasil positif. Hal itu ditunjukkan dengan semakin menurunnya persentase impor berisiko tinggi yang jumlahnya selama ini tidak lebih dari 5% dari seluruh kegiatan impor/ekspor di Indonesia.