KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi Indonesia masih dibayangi risiko geopolitik, inflasi, gejolak pasar keuangan, dan pelemahan ekonomi negara maju. Namun, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat, pemulihan ekonomi bisa berjalan menguat. Konsumsi masyarakat, ekspor dan investasi mulai jadi lokomotif ekonomi. Kinerja APBN secara umum juga menunjukkan pemulihan di tengah ketidakpastian situasi global. Ini didukung indeks manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) yang ekspansif, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menguat, serta tumbuhnya sektor konsumsi, khususnya terkait konsumsi listrik industri dan bisnis. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, neraca perdagangan di bulan Mei 2022 masih mencatatkan surplus US$ 2,90 miliar dengan akumulasi hingga Mei 2022 mencapai US$ 19,79 miliar. Ekspor bulan Mei 2022 tercatat surplus US$ 21,5 miliar, relatif melemah dibandingkan bulan sebelumnya.
Sri Mulyani: Konsumsi, Investasi dan Ekspor Mulai Dorong Pertumbuhan Ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi Indonesia masih dibayangi risiko geopolitik, inflasi, gejolak pasar keuangan, dan pelemahan ekonomi negara maju. Namun, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat, pemulihan ekonomi bisa berjalan menguat. Konsumsi masyarakat, ekspor dan investasi mulai jadi lokomotif ekonomi. Kinerja APBN secara umum juga menunjukkan pemulihan di tengah ketidakpastian situasi global. Ini didukung indeks manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) yang ekspansif, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menguat, serta tumbuhnya sektor konsumsi, khususnya terkait konsumsi listrik industri dan bisnis. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, neraca perdagangan di bulan Mei 2022 masih mencatatkan surplus US$ 2,90 miliar dengan akumulasi hingga Mei 2022 mencapai US$ 19,79 miliar. Ekspor bulan Mei 2022 tercatat surplus US$ 21,5 miliar, relatif melemah dibandingkan bulan sebelumnya.