KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan dalam upaya mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 29% dengan usaha sendiri pada 2030 diperlukan peralihan pembangkit listrik. Apalagi, jika dengan bantuan global target pengurangan emisi karbon yang ingin dicapai sebesar 40%. Sri Mulyani menambahkan kebutuhan energi di Indonesia bakal terus meningkat. Dengan target pengurangan emisi karbon di tengah bayang-bayang peningkatan konsumsi energi, maka peralihan pembangkit dari fosil menuju energi baru terbarukan (EBT) dinilai menjadi solusi yang perlu dilakukan. Karena itu, upaya transisi ini dinilai tidak mudah bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Transisi ini tidak mudah bagi PLN terutama sebagai perusahaan monopoli di bidang kelistrikan," kata Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Jumat (10/6).
Sri Mulyani menilai transisi energi timbulkan konsekuensi keuangan bagi PLN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan dalam upaya mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 29% dengan usaha sendiri pada 2030 diperlukan peralihan pembangkit listrik. Apalagi, jika dengan bantuan global target pengurangan emisi karbon yang ingin dicapai sebesar 40%. Sri Mulyani menambahkan kebutuhan energi di Indonesia bakal terus meningkat. Dengan target pengurangan emisi karbon di tengah bayang-bayang peningkatan konsumsi energi, maka peralihan pembangkit dari fosil menuju energi baru terbarukan (EBT) dinilai menjadi solusi yang perlu dilakukan. Karena itu, upaya transisi ini dinilai tidak mudah bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Transisi ini tidak mudah bagi PLN terutama sebagai perusahaan monopoli di bidang kelistrikan," kata Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Jumat (10/6).