KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan dana untuk memenuhi target nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060 dapat mencapai Rp 28.223 triliun, tujuh kali lipat lebih tinggi dari kebutuhan dana untuk memenuhi target Nationally Determined Contributions (NDC) pada 2030. Sayangnya, Indonesia baru mampu memenuhi 34% kebutuhan dana setiap tahunnya. Atas kebutuhan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta dana moneter Internasional (IMF) untuk turut membiayai proyek transisi energi tersebut di Indonesia. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk penanganan perubahan iklim tersebut tidak sedikit. Pernyataan tersebut Ia sampaikan saat bertemu dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva dalam pertemuan terpisah saat dirinya menghadiri berbagai pertemuan penting dalam kunjungan kerja ke Washington D.C., Amerika Serikat pada 10-16 Oktober 2022.
Sri Mulyani Minta Bantuan IMF untuk Mendanai Kebutuhan Transisi Energi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan dana untuk memenuhi target nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060 dapat mencapai Rp 28.223 triliun, tujuh kali lipat lebih tinggi dari kebutuhan dana untuk memenuhi target Nationally Determined Contributions (NDC) pada 2030. Sayangnya, Indonesia baru mampu memenuhi 34% kebutuhan dana setiap tahunnya. Atas kebutuhan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta dana moneter Internasional (IMF) untuk turut membiayai proyek transisi energi tersebut di Indonesia. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk penanganan perubahan iklim tersebut tidak sedikit. Pernyataan tersebut Ia sampaikan saat bertemu dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva dalam pertemuan terpisah saat dirinya menghadiri berbagai pertemuan penting dalam kunjungan kerja ke Washington D.C., Amerika Serikat pada 10-16 Oktober 2022.