Sri Mulyani optimistis hasil RDG BI akan topang pertumbuhan ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berharap keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) menghasilkan sesuatu yang positif pada pertumbuhan ekonomi. Khususnya dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi. Hal ini penting di tengah pelemahan pertumbuhan ekonomi global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah percaya  RDG BI akan mengambil keputusan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.  Terkait peluang BI memangkas suku bunga Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR), Sri Mulyani menilai, BI akan memperhatikan kondisi yang ada dengan keinginan untuk tetap mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Kalau itu saya percaya Gubernur BI dan dewan gubernur akan perhatikan kebutuhan seimbang antara satu sisi stabilitas dari nilai tukar dan juga inflasi harga dengan keinginan untuk tetap dukung pertumbuhan ekonomi," jelas Sri Mulyani usai menghadiri ABAC di Hotel Shangrila, Rabu (24/4).


Sementara, Sri Mulyani menambahkan, pemerintah akan fokus untuk memperbaiki iklim investasi dan membuka pasar non-tradisional untuk mendorong ekspor dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. "Tentu faktor-faktor dalam negeri menentukan," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga akan fokus menjaga konsumsi rumah tangga pada triwulan dua dan tiga 2019 dengan menjaga inflasi tetap rendah agar daya beli masyarakat tetap stabil. Apalagi ada faktor musiman puasa dan lebaran. Perlu diperhatikan kesediaan barang yang cukup untuk mengantisipasi gejolak harga.

"Jadi sangat penting inflasi tidak meningkat pada musiman ini sampai dengan pertengahan tahun," imbuhnya.

Sedangkan untuk investasi, ia menuturkan, pemerintah akan mempermudah administrasi, prosedural hingga pemberian insentif seperti tax holiday dan tax allowance. "Bea masuk, memudahkan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang kita lakukan saat ini semuanya dipakai untuk membantu investasi supaya tumbuh," ujar dia.

Sri Mulyani juga mengatakan masih ada peluang untuk memperluas pasar ekspor ke Asia Selatan, India dan Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli